Home / Hukrim

Senin, 29 September 2025 - 17:52 WIB

Polres Aceh Tamiang Dukung Satgas PKH Hancurkan Kebun Sawit Ilegal

mm Redaksi

Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muliadi. dok. Polda Aceh

Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muliadi. dok. Polda Aceh

Aceh Tamiang – Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muliadi, menegaskan dukungan penuh kepada Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) dalam upaya merestorasi kebun ilegal, mayoritas perkebunan sawit, di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

“Apa yang dilakukan Satgas PKH ini sangat penting untuk memperkuat tata kelola sumber daya alam sekaligus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Polres Aceh Tamiang siap mendukung agar operasi restorasi kebun sawit ilegal ini dapat segera dituntaskan,” ujar Muliadi, Senin (29/9/2025).

Baca Juga :  Satreskrim Polres Aceh Barat Tangkap Pelaku Pembunuhan Disertai Curanmor di Bengkulu

Satgas PKH telah menghancurkan sekitar 175 hektare kebun ilegal dan menerima pengembalian lahan dari warga serta kelompok pengusaha yang sebelumnya menguasainya. Operasi ini juga menyoroti pola penggunaan oknum eks kombatan oleh kelompok perambah yang menimbulkan keresahan, khususnya di wilayah Tenggulun.

Kapolres menegaskan, “Program restorasi Satgas PKH akan kita kawal bersama. Lahan ilegal harus segera dihijaukan kembali agar tidak direbut pihak yang tidak bertanggung jawab.”

Baca Juga :  Polresta Banda Aceh Gencarkan Sosialisasi Kunci Ganda untuk Tekan Pencurian Motor

Selain TNGL, Kapolres juga menyoroti perambahan hutan mangrove di Dusun Ujung Pusong, Desa Kuala Genting, Kecamatan Bendahara. Pemeriksaan telah dilakukan terhadap saksi dan ahli planologi, serta barang bukti alat berat diamankan. Kawasan yang dirambah mencapai 344,7 hektare.

Setelah penyidikan, tersangka akan dijerat dengan Pasal 82, 84, dan 92 UU Nomor 18 Tahun 2013 yang telah diperbarui, dengan ancaman pidana hingga 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp100 miliar.

Baca Juga :  Proyek Instalasi Pengolahan Air Kp Kuta Robel Disinyalir Alami Keterlambatan Pekerjaan, APH Diminta Turun Tangan

Muliadi menegaskan pentingnya sikap kooperatif masyarakat: “Perambahan mangrove harus dihentikan karena dampaknya luas, termasuk risiko banjir. Semua pihak harus serius menjaga kelestarian hutan.”

Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk bersama-sama melindungi lingkungan dan hutan sebagai sumber kehidupan demi generasi mendatang.***

Editor: RedaksiReporter: Redaksi

Share :

Baca Juga

Hukrim

Warga Banda Aceh Ditemukan Meninggal di Kamar, Diduga 3 Hari

Hukrim

Kapolda Aceh Ajak Masyarakat Jaga Kedamaian dan Hindari Provokasi

Hukrim

Polisi Berhasil Ungkap Tabir di Balik Pembunuhan Berencana di Aceh Tenggara

Hukrim

Satreskrim Polres Aceh Utara Tangkap Tiga Pelaku Pencurian Kabel Seismik PT GSI, Dua Buron

Hukrim

Dua Pemuda Aceh Utara Diamankan Polisi Saat Asyik Main Judi Online di Warung Kopi Keliling

Hukrim

Kepala SD di Aceh Besar Jadi Korban Penipuan NPWP, Rp148 Juta Lenyap

Hukrim

Polres Bener Meriah Buru Pensiunan PNS Tersangka Korupsi Dana Tembakau Rp443 Juta

Hukrim

Ricuh di Kantor Perkim Aceh, Dua Orang Jadi Tersangka dan Ditahan Polda