Kota Jantho — Suasana religius dan penuh kekhidmatan menyelimuti Komplek Perumahan PNS Pemerintah Aceh, Kutaraja Biluy Resort, Gampong Payaroh, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, pada Sabtu (21/6/2025) malam.
Malam itu menjadi momen bersejarah bagi warga setempat dengan digelarnya pelantikan dan pengukuhan Pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) serta Imum Chiek Masjid Al Hijrah periode 2025–2030.
Acara tersebut turut dihadiri langsung oleh Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris atau yang akrab disapa Syech Muharram. Kehadiran Bupati didampingi oleh Camat dan unsur Forkopimcam Darul Imarah, para pimpinan dayah, Imum Mukim, tokoh masyarakat, serta para Keuchik dari sejumlah gampong sekitar Payaroh. Ratusan masyarakat memadati halaman masjid sebagai bentuk dukungan terhadap pengurus baru yang akan mengemban amanah besar dalam memakmurkan masjid.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas terselenggaranya acara itu, Bupati Aceh Besar menyebut pelantikan itu sebagai tonggak penting bagi penguatan fungsi masjid sebagai pusat ibadah dan peradaban Islam.
“Alhamdulillah, malam ini kita menyaksikan sebuah prosesi sakral yang tidak sekadar seremonial, melainkan langkah awal dalam memperkuat peran masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan pemberdayaan umat,” ujar Bupati.
Ia mengingatkan para pengurus yang baru dikukuhkan agar memegang amanah dengan penuh tanggung jawab, menjaga kebersihan dan kesucian masjid, serta menciptakan suasana yang nyaman dan menenangkan bagi jamaah.
Dalam penyampaiannya, Bupati bahkan mencontohkan bahwa najis kecil seperti kotoran cicak pun dapat membatalkan sahnya ibadah, jika tidak dijaga kebersihan lingkungan masjid.
“Saya tekankan, jangan anggap remeh tanggung jawab ini. Kotoran cicak saja bisa membatalkan ibadah. Maka jagalah kesucian rumah Allah ini, agar jamaah merasa nyaman dan yakin saat beribadah,” ucapnya dengan nada tegas.
Lebih jauh, Bupati juga menyinggung pentingnya etika dalam berorganisasi. Ia mengajak seluruh pengurus untuk menghindari saling mencela atau menjelekkan satu sama lain.
“Jika ada kekurangan, jangan saling caci atau fitnah. Tutupi aib saudara kita dan bantu memperbaikinya. Kita semua sedang mengemban amanah dari Allah,” katanya.
Menyinggung prosesi peusijuk yang dilakukan sebelumnya, Bupati menjelaskan bahwa tradisi tersebut bukan sekadar simbol, tetapi sarat makna spiritual.
“Peusijuk adalah lambang dari niat dan keikhlasan kita dalam memulai sesuatu yang baik. Jangan remehkan prosesi adat ini. Di dalamnya terkandung doa dan harapan kita kepada Allah agar pengurus istiqamah dalam mengemban amanah,” jelasnya.
Bupati juga mengapresiasi keberadaan balai pengajian yang berdampingan dengan masjid. Ia menekankan pentingnya fungsi balai sebagai ruang pendidikan awal bagi umat.
“Balai itu adalah dapur, tempat kita mempersiapkan diri sebelum masuk ke ruang utama, yakni masjid. Orang tidak akan masuk ke masjid sebelum paham adabnya. Maka fungsikanlah balai ini dengan baik,” pesan Bupati.
Ketua Komplek Kutaraja, Tgk Salman, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas kehadiran Bupati Aceh Besar. Ia menilai kehadiran orang nomor satu di Aceh Besar itu sebagai bentuk dukungan nyata terhadap penguatan syiar Islam di tingkat gampong.
“Kami sangat bersyukur atas kehadiran Bapak Bupati. Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus mengelola masjid ini sesuai ajaran Islam secara kaffah dalam bingkai Ahlussunnah wal Jamaah. Sejak awal, masjid ini telah kami kelola dengan berpegang pada mazhab Syafii, dan insya Allah komitmen itu akan terus kami jaga,” ungkap Tgk Salman.
Sebagai bentuk penghargaan atas dukungan dan perhatian Bupati terhadap syiar Islam, Tgk Salman juga mengusulkan penamaan balai pengajian di komplek tersebut dengan nama Balai Pengajian Syech Muharram. Usulan tersebut disambut tepuk tangan oleh jamaah yang hadir.
Pelantikan pengurus BKM dan Imum Chiek Masjid Al Hijrah dilakukan oleh Kepala KUA Kecamatan Darul Imarah. Tgk Safaruddin resmi dilantik sebagai Ketua BKM dan Tgk Sofian Ibrahim sebagai Imum Chiek. Usai pelantikan, seluruh pengurus menjalani prosesi peusijuk yang dipimpin langsung oleh Bupati, Tgk Agus Tiawan (Ule Leung), serta Imum Mukim Ule Susu, sebagai simbol restu dan harapan kebaikan.
Acara ditutup dengan doa bersama dan jamuan makan malam yang diikuti oleh seluruh undangan dan masyarakat. Pelantikan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran masjid sebagai pusat peradaban Islam, serta mempertegas komitmen Pemerintah Aceh Besar dalam mendukung dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alamin di tingkat akar rumput.
Editor: DahlanReporter: Syaiful Anshori