JAKARTA – Masih di pekan kedua bulan Agustus 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimpun sejumlah kejadian bencana dan upaya penanganannya, periode 13 Agustus 2025 pukul 07.00 WIB hingga 14 Agustus 2025 pukul 07.00 WIB.
Laporan kejadian bencana pertama datang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Kejadian kebakaran hutan dan lahan terjadi di Jorong Turawan, Nagari III Koto, Kecamatan Rambatan pada Rabu (13/8/2025) pukul 16.30 WIB.
Petugas mencatat seluas empat hektar lahan terdampak akibat peristiwa yang dipicu oleh warga yang membakar sampah. BPBD Kabupaten Tanah Datar bersama Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Datar segera melakukan upaya pemadaman dan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa setempat.
Beralih ke Provinsi Sumatera Utara, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di Kecamatan Padang Bolak Julu, Kabupaten Padang Lawas Utara pada Rabu (13/8/2025) pukul 19.00 WIB. Hasil kaji cepat petugas di lapangan melaporkan seluas 10 hektar lahan terdampak. BPBD Kabupaten Padang Lawas Utara beserta Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Padang Lawas Utara dan masyarakat setempat melakukan evakuasi serta pemadaman secara gotong royong di wilayah terdampak.
Sementara itu, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kabupaten Deli Serdang mengakibatkan terjadinya angin puting beliung pada Rabu (13/8/2025) pukul 19.00 WIB. Peristiwa ini melanda Desa Perkebunan Ramunia, Pantai Labu Pekan, Paluh Sibaji, Regemuk, Pematang Biara, Kelambir, dan Durian di Kecamatan Pantai Labu.
Petugas mencatat sebanyak 31 kepala keluarga terdampak, sementara kerugian materil tercatat sebanyak 21 rumah rusak sedang dan 10 rumah rusak ringan. BPBD Kabupaten Deli Serdang terus berkoordinasi dengan perangkat desa setempat, melakukan asesmen, dan memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan segenap masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, khususnya di tengah musim kemarau yang berpotensi menimbulkan kejadian karhutla. BNPB juga mendorong seluruh pihak agar melakukan deteksi dini dan pengawasan, seperti patroli rutin di daerah rawan kebakaran, optimalisasi menara pengawas dan pos jaga, serta pemantauan informasi cuaca secara rutin dan berkala.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi