Home / Pemerintah Aceh

Rabu, 6 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Aceh Larang Ekspor Karet Mentah, Distanbun Tekankan Hilirisasi di Daerah

mm Redaksi

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Cut Huzaimah. dok. Ist

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Cut Huzaimah. dok. Ist

Banda Aceh – Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Cut Huzaimah, mengimbau seluruh stakeholder terkait agar tidak lagi mengirimkan produksi karet mentah ke luar daerah, khususnya dari kawasan barat dan selatan Aceh. Imbauan ini sejalan dengan beroperasinya pabrik pengolahan karet di Aceh Barat yang siap menampung dan mengolah bahan baku.

“Produksi karet Aceh tidak boleh lagi dijual dalam bentuk bahan mentah ke luar daerah. Kita harus mengolahnya di sini, agar manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat Aceh,” ujar Cut Huzaimah di Banda Aceh, Rabu (6/8/2025).

Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan langkah strategis untuk mendukung hilirisasi industri, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat di sentra produksi karet.

Baca Juga :  Aceh Luncurkan Program “Satu Data” untuk Dorong Tata Kelola Pemerintahan yang Efisien

“Kita sudah punya pabrik karet di Aceh Barat, kenapa bahan bakunya harus dijual ke luar? Ini kesempatan kita untuk membangun ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan manfaatnya dirasakan langsung oleh rakyat Aceh,” tegas Cut.

Pabrik yang dimaksud adalah milik PT Potensi Bumi Sakti (PBS) di Gampong Glee Siblah, Kecamatan Woyla, Aceh Barat, yang diresmikan pada 8 Juli 2025. Berdiri di lahan seluas 25 hektar, pabrik ini mampu mengolah hingga 2.500 ton karet kering per bulan. Pembangunannya memakan waktu hampir 12 tahun sejak peletakan batu pertama oleh Gubernur Muzakir Manaf ketika masih menjabat Wakil Gubernur Aceh.

Direktur Utama Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo, saat peresmian menyebut pabrik tersebut sebagai wujud nyata hilirisasi. “Kita ingin bahan baku yang ada di Aceh diolah di Aceh. Ini yang dimaksud dengan hilirisasi. Karet yang dulunya hanya dijual mentah, sekarang bisa diolah menjadi produk dengan nilai tambah tinggi, yang hasilnya kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :  Wagub Aceh Ziarah ke Makam Habib Bugak 

Cut Huzaimah menambahkan, kehadiran pabrik ini menjadi tonggak penting bagi Aceh dalam membangun industri berbasis komoditas lokal. Selain membuka lapangan kerja, pabrik juga diharapkan menjadi model percepatan hilirisasi untuk sektor lain.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung keberlanjutan pabrik ini. Keamanan dan stabilitas harus dijaga agar iklim investasi di Aceh tetap kondusif. Jika bahan baku terus dibiarkan keluar, maka Aceh hanya akan menjadi penyedia bahan mentah tanpa menikmati nilai tambah industrinya,” ujarnya.

Baca Juga :  Plt Sekda Aceh : Sinkronisasi RPJM Kabupaten, Provinsi dan Nasional Penting untuk Wujudkan Visi Misi Pemerintah 

Ia menegaskan, Distanbun Aceh tengah menyusun strategi integrasi rantai pasok industri karet agar lebih efisien dan kompetitif. Selain itu, pihaknya juga mendorong pembangunan pabrik penggilingan gabah di Aceh Utara sebagai bagian dari konsep hilirisasi sektor pertanian.

“Konsep hilirisasi ini bukan hanya untuk karet, tapi juga untuk hasil bumi lainnya. Sesuai arahan Bapak Gubernur, kita ingin memastikan agar produk pertanian dan perkebunan dari Aceh bisa diolah di Aceh sendiri,” kata Cut.

Cut menegaskan, koordinasi lintas sektor dan regulasi pendukung sangat diperlukan agar kebijakan tersebut berjalan optimal. “Kita harus pastikan agar kebijakan ini berjalan, dan seluruh ekosistem industri karet di Aceh bisa tumbuh optimal untuk kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.***

Editor: RedaksiReporter: Syaiful AB

Share :

Baca Juga

Daerah

Kondisi Kesehatan Gubernur Mualem di Singapura, Kapan Kembali ke Aceh?

Daerah

Wali Nanggroe Tolak Penambahan Batalyon Bertentangan dengan Perjanjian Damai RI-GAM

Pemerintah Aceh

Terima Masa Aksi, Karo Pemotda Setda Aceh: Empat Pulau Itu Milik Kita

News

Wagub Fadhlullah Buka FKIJK Aceh Run 2025

News

Plt Sekda Aceh: BRA harus Hadir sebagai Pemberi Solusi

Pemerintah Aceh

Disdik Aceh Gelar Asesmen Tahap II Kepala Sekolah se-Aceh, 892 Peserta Jalani Talent Mapping dan Wawancara

Pemerintah

Asisten III Sekda Aceh Lepas Peserta Pawai Takbir Idul Adha

Pemerintah Aceh

Gubernur Aceh Serahkan SK Kepada 618 Calon ASN: Wajah Negara dan Garda Terdepan Pelayanan Publik