Home / Politik

Kamis, 9 Oktober 2025 - 11:00 WIB

Wamenhan Terima Audiensi Panitia IMEDIC 2025, Siap Dukung Penguatan Kedokteran Milite

mm Redaksi

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Donny Ermawan Taufanto menerima audiensi panitia penyelenggara International Military Medicine Workshop and Symposium (IMEDIC) 2025 di Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Rabu (8/10/2025). dok. Kemhan RI

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Donny Ermawan Taufanto menerima audiensi panitia penyelenggara International Military Medicine Workshop and Symposium (IMEDIC) 2025 di Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Rabu (8/10/2025). dok. Kemhan RI

Jakarta – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Donny Ermawan Taufanto menerima audiensi panitia penyelenggara International Military Medicine Workshop and Symposium (IMEDIC) 2025 di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Kunjungan tersebut dipimpin Ketua Perkumpulan Kedokteran Militer (Perdokmil) Mayor Jenderal TNI (Purn.) Dr. dr. Prihati Pujowaskito, Sp.JP (K)., FIHA., M.M.R.S., yang melaporkan rencana pelaksanaan IMEDIC ke-2 pada 22–24 Oktober 2025 di Jakarta.

IMEDIC 2025 mengusung tema “Advancing Military Medicine Through Collaboration and Innovation”. Agenda ini akan membahas pengembangan kedokteran militer, biosecurity, dan biosafety melalui seminar internasional, workshop, hingga kompetisi ilmiah. Selain itu, juga digelar pameran inovasi alat kesehatan dan obat-obatan.

Baca Juga :  Menag Nasaruddin Umar Resmikan Gedung Menara Plural Rahmatan lil ‘Alamin di Banjar

Wamenhan menyambut baik rencana tersebut. Ia menegaskan bahwa kedokteran militer merupakan cabang ilmu strategis yang krusial untuk menjaga kesiapan prajurit dan memberikan dukungan kesehatan, baik di masa damai, perang maupun bencana, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 18 Tahun 2020.

Baca Juga :  Wamenhan RI Terima Kunjungan Deputy Secretary General Kementerian Pertahanan Malaysia

Dalam kesempatan itu, Ketua Perdokmil juga meminta kesediaan Wamenhan untuk membuka IMEDIC 2025, mengingat cakupan kegiatan ini bersifat internasional dan strategis bagi pengembangan kompetensi tenaga kesehatan militer maupun sipil.

Pertemuan turut membahas sinergi dalam memperkuat ketahanan kesehatan nasional, termasuk pengembangan anti-bisa ular di dalam negeri. Hal ini dinilai penting mengingat tingginya risiko gigitan ular berbisa di wilayah penugasan, seperti Papua dan perbatasan.

Baca Juga :  Anggota Komisi III DPRA Dukung Pembangunan PLTSa, Dorong Aceh Masuk dalam Revisi Perpres 35/2018 sebagai Lokasi Prioritas

Selain itu, Wamenhan mendukung penuh usulan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi personel non-kesehatan di lingkungan Kemhan. Dukungan ini menegaskan komitmen Kementerian Pertahanan dalam memajukan kedokteran militer guna mewujudkan prajurit tangguh dan sehat, serta masyarakat yang siap siaga menghadapi situasi darurat dan bencana.***

Editor: RedaksiReporter: Redaksi

Share :

Baca Juga

Politik

Laskar Panglima Nanggroe Tanggapi Pembangunan Batalyon: Aceh Bukan Wilayah Darurat Militer

Politik

Eddy Soeparno Bela Strategi Diplomasi Presiden Prabowo Hadapi Tarif Trump 32 Persen

News

PSID Sebut SBY Konsisten Pilih Jalur Diplomasi dalam Menyikapi Konflik Dunia

Politik

Wamenhan dan Wamenaker Sinergi Sertifikasi Vokasi untuk Penyandang Disabilitas

Politik

Hangatnya Diplomasi: Presiden Prabowo Jamuan Malam Bersama Macron di Istana Élysée

Politik

Putusan MK soal Pemilu Dipisah, Pemerintah Siapkan Kajian Lintas Kementerian

Aceh Barat

Usai Libur Lebaran, Bupati Aceh Barat Sidak ke Dinas dan Kecamatan: Kehadiran ASN Hampir 100 Persen

Politik

DPR Bahas Usulan Tambahan Anggaran KPU Rp986 Miliar untuk Tahun 2026