Aceh Besar — Kepolisian Resor Kota (Polresta) Aceh Besar menggelar konferensi pers pengungkapan kasus tindak pidana pembunuhan yang terjadi di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar. Kegiatan ini berlangsung di Aula Polresta Aceh Besar, Jantho, pada Selasa, 17 Juni 2025.
Kapolresta Aceh Besar yang didampingi oleh Kasat Reskrim dan Kasi Humas menyampaikan bahwa tersangka berinisial F merupakan kakak ipar dari korban yang berinisial M. Keduanya memiliki hubungan keluarga yang dekat, namun peristiwa tragis itu dipicu oleh masalah pribadi yang sudah lama terpendam.
Menurut penjelasan pihak kepolisian, kejadian bermula pada 2 Juni 2025. Sekitar pukul 19.00 WIB, tersangka F membeli sebilah pisau, terpal plastik, dan tali jemuran. Sekira pukul 22.00 WIB, F mendatangi rumah korban di Gampong Meunasah Baro, Kecamatan Lhoong. Di lokasi tersebut, terjadi perkelahian antara keduanya yang berujung pada penusukan terhadap korban.
“Korban mengalami tujuh luka tusukan yang menyebabkan meninggal dunia di tempat kejadian,” ujar Kapolresta.
Usai melakukan aksinya, pelaku melarikan diri ke Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sebelum akhirnya berhasil ditangkap oleh aparat kepolisian. Dari hasil pemeriksaan saksi, motif pembunuhan diduga karena pelaku merasa sakit hati kerap dipanggil dengan sebutan bernada menghina, yakni “Buy Medan” atau “Babi Medan”.
Dalam pengungkapan kasus ini, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain satu unit sepeda motor Yamaha Mio warna putih, sebilah pisau, seutas tali jemuran, dua buah terpal plastik, dan satu balok kayu.
Pelaku dijerat dengan Pasal 340 juncto Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup atau pidana penjara selama 20 tahun.
Editor: DahlanReporter: Misriani