Home / Pemerintah

Jumat, 18 Juli 2025 - 09:00 WIB

Pemprov Aceh Dorong Percepatan Pengadaan Melalui e-Purchasing, Realisasi Baru 21 Persen

mm Redaksi

Plt. Sekda Aceh: E-Purchasing Harus Dipahami dan Diakselerasi, Realisasi Pengadaan Masih 21,06%. Foto: Ist

Plt. Sekda Aceh: E-Purchasing Harus Dipahami dan Diakselerasi, Realisasi Pengadaan Masih 21,06%. Foto: Ist

Banda Aceh — Pemerintah Aceh terus mendorong percepatan pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan memanfaatkan metode e-purchasing. Langkah ini ditegaskan dalam kegiatan Sosialisasi Surat Edaran Gubernur Aceh Nomor 003.1/8390 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengadaan Melalui e-Purchasing di Lingkungan Pemerintah Aceh, Kamis (17/7/2025).

Plt. Sekretaris Daerah Aceh yang diwakili Asisten II Kepala Biro Administrasi Pembangunan, Robby Irza, S.SiT, MT, menyampaikan bahwa sosialisasi ini penting sebagai bagian dari pemenuhan indikator area intervensi pengadaan barang/jasa dalam skema Monitoring, Controlling, Surveillance for Prevention (MCSP) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI tahun 2025.

Baca Juga :  Bupati Aceh Besar Hadiri Haul ke-4 Waled Ulee Titi 

“Penggunaan metode e-purchasing harus dipahami secara menyeluruh agar prosesnya dapat diminimalisir dari potensi penyimpangan serta diproteksi sejak dini,” ujar Robby.

Sosialisasi ini juga menyesuaikan dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2025 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Dalam aturan baru tersebut, Pasal 11 ayat (1) huruf h mewajibkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melaksanakan e-purchasing untuk pengadaan dengan nilai paling sedikit di atas Rp200 juta. Sementara itu, Pasal 12 huruf d mengatur bahwa untuk pengadaan dengan nilai paling banyak Rp200 juta, e-purchasing dilakukan oleh Pejabat Pengadaan.

Baca Juga :  Wakil Gubernur Silaturahmi ke Kediaman Almarhum Abu Tumin Blang Bladeh, Disambut Langsung Putra dan Pimpinan Dayah

Robby menjelaskan, dalam konteks Pemerintah Aceh, posisi PPK dirangkap oleh KPA. Jika tidak ada PPK, maka PA/KPA dapat menugaskan PPTK untuk menjalankan fungsi tersebut.

Namun, capaian realisasi pengadaan melalui e-purchasing di Pemerintah Aceh saat ini masih tergolong rendah. Berdasarkan data aplikasi AMEL milik LKPP RI per 15 Juli 2025, dari rencana belanja sebesar Rp1,5 triliun, realisasi baru mencapai sekitar 21,06 persen.

Baca Juga :  Tuha Peut Mukim Jruek Indrapuri Resmi Dikukuhkan

“Ini menjadi warning bagi kita semua, mengingat waktu pelaksanaan pengadaan di tahun anggaran ini semakin sempit,” tegas Robby.

Ia pun meminta seluruh peserta sosialisasi segera mengambil langkah strategis untuk mempercepat pelaksanaan pengadaan melalui e-purchasing hingga ke tahap penilaian kinerja penyedia, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Jangan menunggu waktu habis. Lakukan akselerasi agar capaian pengadaan sesuai target dan mendukung tata kelola yang akuntabel serta efisien,” pungkasnya. (rri/red)

Editor: RedaksiReporter: RedaksiSumber: https://rri.co.id/meulaboh/daerah/1654978/pemerintah-aceh-harapkan-percepatan-pengadaan-barang-jasa-melalui-e-purchasing

Share :

Baca Juga

Pemerintah

Ketua Terpilih KNPI Simeulue, Eriton: KNPI Akan Jadi Wadah Tumbuh Kembang Pemuda

Aceh Barat

Panggung Kecil yang Penuh Makna di TK Kemala Bhayangkari 08 Meulaboh

Aceh Besar

Bupati Aceh Besar Gelar Open House di Ajuen Lam Hasan

Pemerintah

Aceh Utara Gelar Dzikir Akbar Peringati 20 Tahun Perdamaian Aceh

Aceh Besar

DPMG Catat 220 BUMG di Aceh Besar Masuk Kategori Berkembang

Aceh Barat

Buka RKPD 2026, Bupati Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat

Pemerintah

Bupati Simeulue Secara Resmi Lantik Asludin Sebagai Sekda Definitif

Parlementarial

DPRA Soroti Pembangunan Jalan Jantho-Lamno Yang Belum Optimal