Home / Nasional

Selasa, 12 Agustus 2025 - 18:57 WIB

Menag Tegaskan Kemenag Bergerak Cepat Tangani Kasus Intoleransi

mm Redaksi

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar. dok. Hilman Fauzi/Kemenag RI

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar. dok. Hilman Fauzi/Kemenag RI

JAKARTA – Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menegaskan Kementerian Agama (Kemenag) akan bergerak cepat menangani berbagai kasus intoleransi yang masih terjadi di sejumlah daerah.

Pernyataan ini disampaikan Menag saat berkunjung ke Kompas Gramedia Group, Jakarta, Selasa (12/8/2025). Turut hadir Pemimpin Redaksi Harian Kompas Haryo Damardono, jajaran jurnalis Kompas dan Kompas TV, pejabat Eselon I Kemenag, serta Staf Khusus Menag.

“Memang masih ada beberapa kasus yang kami catat, seperti peristiwa di Sumatera Barat dan Jawa Barat. Kami sudah memiliki daftar kasus tersebut dan menanganinya secara kasuistik,” ujar Menag.

Baca Juga :  Istana Pastikan Prabowo Putuskan Polemik 4 Pulau Berdasarkan Aspirasi-Historis

Menurutnya, Kemenag berkoordinasi langsung dengan Kapolri dan akan menggelar pertemuan bersama Pembinaan Rohani dan Mental (Bintal) Provos dari berbagai angkatan serta Badan Intelijen Negara (BIN). “Minggu ini, kami juga akan bertemu lagi dengan BIN dan pihak terkait. Pertemuan ini menjadi langkah konkret terakhir sebelum eksekusi di lapangan,” tambahnya.

Menag menekankan pentingnya pencegahan dini dengan memanfaatkan jaringan aparat hingga tingkat kecamatan, imam desa, dan tokoh lokal. Ia meminta agar informasi sensitif segera dilaporkan ke pusat agar bisa ditangani kurang dari 24 jam.

Baca Juga :  Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Apresiasi Program Rumah Subsidi untuk Wartawan

“Pencegahan dini ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan aparat hingga tingkat kecamatan, imam-imam desa, dan jaringan lokal lainnya. Sedapat mungkin, informasi yang ada jangan ditahan, laporkan segera ke pusat,” tegasnya.

Ia menegaskan target Kemenag bukan hanya mengeliminasi, tetapi juga meniadakan potensi konflik. Selain penanganan langsung, Kemenag juga mengembangkan kurikulum cinta yang mengajarkan persamaan dan titik temu antaragama, dipadukan dengan konsep ekoteologi.

Baca Juga :  Wakil Gubernur Aceh Peluncuran Program Akselerasi Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tenaga Medis

“Kami yakin, jika trilogi ekoteologi, kurikulum cinta, dan kerukunan antarumat beragama ini berhasil diterapkan, Indonesia akan memiliki nilai kemanusiaan dan kerukunan yang dapat menjadi kebanggaan dunia,” tutup Menag.

Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Haryo Damardono, mengapresiasi langkah Kemenag. Menurutnya, kerukunan antarumat beragama adalah salah satu nilai unggulan Indonesia di kancah internasional. “Hingga kini, kerukunan itu tetap menjadi kebanggaan,” ujarnya.***

Editor: RedaksiReporter: Redaksi

Share :

Baca Juga

Nasional

KTT BRICS di Brazil: Prabowo Tekankan Peran RI dalam Global South

Daerah

Ganjil Genap Tetap Berlaku di Jakarta Saat Hari Bhayangkara Selasa 1 Juli 2025

Ekbis

Penjualan Hewan Kurban Tahun 2025 Turun?

Nasional

Kemenag Siapkan Kuota Beasiswa S1 Dalam Negeri melalui Program BIB 2025

Hukrim

Anak 10 Tahun Ditemukan Tewas di Lampung, Diduga Dicabuli dan Diracun

Nasional

Gubernur Aceh Muzakir Manaf Minta Pembangunan Terowongan Geurutee ke Menteri PU

Nasional

Kadiv Humas: Kapolri Selalu Bertanya Kapan PWI Bersatu Lagi

Nasional

Menpora Tegaskan Komitmen Perkuat Tata Kelola, Percepat Implementasi Satu Data Kemenpora