Home / Nasional

Kamis, 31 Juli 2025 - 11:09 WIB

Menag Prihatin Pembubaran Ibadah Umat Kristen di Padang

mm Redaksi

Menag Nasaruddin Umar. Dok. Kemenag RI

Menag Nasaruddin Umar. Dok. Kemenag RI

Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan keprihatinannya atas insiden pembubaran kegiatan ibadah di rumah doa Jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang, Sumatera Barat. Ia menegaskan pentingnya memastikan peristiwa serupa tidak terulang.

“Kami sedang mencari data ya. Saya akan secepatnya, saya akan mengurus tim kami ke Padang, saya berharap itulah peristiwa yang terakhir kejadian di Indonesia. Ini obsesi kami, kesalahpahaman dan sebagainya itu harus dihentikan,” ujar Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Nasaruddin mengatakan telah berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Barat dan dalam waktu dekat akan mengirimkan tim untuk menanggapi situasi di lapangan. Ia menyebut kasus serupa yang sempat terjadi di Jawa Barat sebelumnya telah berhasil ditangani.

Baca Juga :  Gubernur Aceh Muzakir Manaf Minta Pembangunan Terowongan Geurutee ke Menteri PU

“Kami sudah berkomunikasi dengan Kanwil-nya, kami akan mengutus tim kami nanti ke sana untuk mencari solusi yang terbaik, saya mendengar itu sudah terkendalikan oleh kawan-kawan dan pihak aparat. Tapi apapun juga, itu adalah sebuah pencitraan negatif dari bangsa kita dan saya berharap jangan ada lagi kasus-kasus seperti ini dan saya pribadi sangat menyesalkan,” katanya.

Sebagai langkah jangka panjang, Kemenag menyiapkan kurikulum cinta untuk diterapkan di lingkungan pendidikan. Menurutnya, program ini ditujukan untuk membangun budaya saling pengertian dan menghilangkan prasangka antar kelompok masyarakat.

Baca Juga :  Prabowo Resmikan Pembangkit Listrik EBT di 15 Provinsi Senilai Rp 25 T

“Kementerian Agama punya falsafah sendiri, kalau seperti ini kejadiannya jangan-jangan nanti akan ada lagi. Maka itu, kami selaku Menteri Agama mencari pendekatan lain dengan cara memperkenalkan kurikulum cinta. Kurikulum cinta ini secara mendasar akan kita obsesikan untuk menghilangkan segala bentuk kecurigaan dan kesalahpahaman antara satu sama lain,” tuturnya.

Sebelumnya, sekelompok warga membubarkan ibadah di rumah doa GKSI di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, pada 27 Juli 2025. Kejadian tersebut menimbulkan kepanikan di kalangan jemaat, termasuk anak-anak, dan disertai perusakan fasilitas oleh massa.

Baca Juga :  KemenPANRB Setujui 219.364 Formasi JF Kemenag 2025, Guru Paling Banyak

Video yang beredar memperlihatkan puluhan orang mendatangi rumah doa sambil membawa kayu. Jemaat yang berada di dalam rumah keluar, sementara sebagian massa merusak kursi dan kaca.

Pihak kepolisian telah menetapkan sembilan orang sebagai terduga pelaku berdasarkan rekaman video di lokasi.

“Yang sudah kami amankan sembilan orang, tentunya akan berkembang lagi. Sembilan orang ini adalah yang sesuai di video yang ada,” ungkap Wakapolda Sumbar Brigjen Solihin.***

Editor: RedaksiReporter: Redaksi

Share :

Baca Juga

Nasional

Menteri Abdul Mu’ti: Pendidikan Aceh Harus Berbasis Karakter dan Keadilan Akses

Nasional

Unhan Diresmikan, Kapolri dan Panglima TNI Nyanyi Bareng Lagu Rumah Kita

Nasional

Wapres Gibran Minta Program Lapor Mas Wapres Terus Disempurnakan agar Birokrasi Lebih Cepat dan Adaptif

Daerah

Ganjil Genap Tetap Berlaku di Jakarta Saat Hari Bhayangkara Selasa 1 Juli 2025

Nasional

Bobby Nasution Wujudkan SMA Plus di Nias, Sekolah Unggulan Setara Sumut Segera Dibangun

Nasional

KPK Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji

Nasional

Ketua Dewan Pers: Polri Semakin Dicintai Rakyat Bila Dekat dan Kredibel

Nasional

Sebanyak 74.447 Jemaah Haji Reguler Sudah Tiba di Tanah Air