MAKASSAR – Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan menjadi lokomotif peradaban ilmu pengetahuan Islam modern. Pesan tersebut disampaikan saat acara Pembinaan Aparatur Sipil Negara di kampus UIN Alauddin, Sabtu (30/8/2025).
“Saya berharap sebetulnya Alauddin ini bisa menjadi epicentrum peradaban masyarakat modern dunia Islam akan datang,” ujar Nasaruddin Umar.
Hadir dalam kegiatan itu Rektor UIN Alauddin Hamdan Juhannis dan Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Ali Yafid.
Selain itu, Menag menegaskan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat keilmuan Islam dunia. Ia menilai, sejumlah negara yang selama ini menjadi rujukan seperti Mesir, Pakistan, dan beberapa negara Timur Tengah sedang menghadapi krisis.
“Kalau ingin menciptakan tradisi keilmuan yang kuat, itu harus menciptakan epicentrum keilmuan. Dan saya yakin salah satu lokusnya bisa di UIN Alauddin Makassar ini. Kanwil Sulsel bisa membuat kebijakan berdasarkan hasil penelitian yang dihasilkan UIN Alauddin,” jelasnya.
Bahkan, Nasaruddin mendorong UIN Alauddin dan Kanwil Kemenag Sulsel untuk bersinergi dengan perguruan tinggi lain di Makassar. Menurutnya, membangun epicentrum keilmuan tidak bisa dilakukan sendiri.
“Di sini ada Unhas, ada UMI, ada IKIP Makassar, UNM. Nah, ini perlu kita sinergi. Jangan kita sendiri ingin mengorbitkan peradaban dunia Islam modern. Mari kita sinergikan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Menag juga menekankan pentingnya membangun tradisi riset, diskusi akademik, dan memperkuat perpustakaan.
“Yang paling pertama harus dibangun adalah perpustakaan. Anggaran kita itu harus diperbanyak ke perpustakaan,” imbuhnya.
Ia menegaskan agar civitas akademika dan ASN Kemenag tidak terjebak dalam perbedaan kelompok. “Kompak. Jangan mendiskreditkan orang hanya karena perbedaan golongan masyarakat. Udah lewat waktunya seperti itu. We are the one,” pungkas Nasaruddin.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi












