Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat kapasitas pendidikan kedokteran nasional. Dalam Pidato Laporan Kinerja Lembaga-Lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025), Presiden menyampaikan rencana penambahan signifikan program studi kedokteran di seluruh Indonesia.
“Tahun ini kita juga akan menambah fakultas-fakultas kedokteran di seluruh Indonesia. Kita ketinggalan dalam menghasilkan dokter-dokter dan dokter gigi. Untuk mengatasi kekurangan dokter dan dokter spesialis, tahun ini akan dibuka 148 prodi di 57 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia. Terdiri dari 125 prodi spesialis dan 23 prodi subspesialis. Kita juga akan tambahkan 25 prodi umum dan prodi gigi serta meningkatkan kuota mahasiswa kedokteran yang mendapat beasiswa,” kata Presiden Prabowo.
Menanggapi arahan tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) mengambil langkah konkret dengan membuka dan mengembangkan Fakultas Kedokteran di berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan visi Kemenag menghadirkan tenaga medis yang kompeten sekaligus berkarakter religius.
Pada 10 Desember 2024, Menag mengumumkan rencana pendirian Fakultas Kedokteran di Institut PTIQ Jakarta. “Kami ingin mendirikan Fakultas Kedokteran yang luar biasa. Kami mengimajinasikan nanti bagaimana membuat Fakultas Kedokteran seperti yang pernah melahirkan Ibn Rusyd,” ujarnya saat Wisuda PTIQ di JCC Senayan, Jakarta.
Di Semarang, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo telah resmi membuka Fakultas Kedokteran dengan kekhasan riset stem cell untuk kanker dan fokus pada kedokteran regeneratif. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno menyebut bahwa fakultas ini ingin melahirkan dokter muslim yang mencintai Allah, sesama, lingkungan, dan bangsa melalui pelayanan kesehatan berkelanjutan.
Fakultas Kedokteran UIN Walisongo akan menerima 50 mahasiswa baru tahun ini dengan dukungan rumah sakit satelit, laboratorium modern, serta tenaga pendidik profesional. “Kami ingin menghadirkan dokter yang tidak hanya cerdas secara ilmiah, tetapi juga memiliki nurani, empati, serta dedikasi tinggi dalam pelayanan kemanusiaan,” tegas Rektor UIN Walisongo, Prof. Nizar.
Penguatan pendidikan kedokteran di PTKIN juga ditandai dengan peresmian Fakultas Kedokteran UIN Sunan Ampel Surabaya pada 15 Maret 2025, yang memiliki distingsi di bidang epidemiologi pesantren. Sementara itu, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi mendapatkan izin pendirian fakultas kedokteran pada 20 Desember 2024.
Selain itu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mencatat capaian penting sebagai PTKIN pertama yang memperoleh izin Program Magister Ilmu Biomedis pada 17 Januari 2025. Program ini dirancang untuk menghasilkan tenaga ahli biomedis kompeten sekaligus memperluas kontribusi UIN Jakarta dalam riset kedokteran.
Untuk mendukung pendidikan kedokteran, Kemenag juga mengembangkan fasilitas rumah sakit pendidikan. Salah satunya adalah Rumah Sakit UIN Alauddin Makassar yang diresmikan Menag Nasaruddin Umar pada 24 Juli 2025. Rumah sakit ini diproyeksikan menjadi pusat layanan kesehatan modern berbasis nilai keagamaan.
“Kami berharap akan lahir Ibnu Sina baru atau Ibnu Rusyd baru di sini,” kata Menag di Makassar.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi