Home / Daerah / News / Politik

Sabtu, 10 Mei 2025 - 12:40 WIB

Jalan Tangse Rusak Parah, Senator Darwati Pertanyakan Anggaran Perbaikan ke Bappenas

Redaksi

Anggota Komite IV DPD RI asal Aceh, Darwati A Gani berbicara dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy usai rapat kerja di Senayan pada Jumat (9/5/2025).

Anggota Komite IV DPD RI asal Aceh, Darwati A Gani berbicara dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy usai rapat kerja di Senayan pada Jumat (9/5/2025).

Banda Aceh – Komite IV DPD RI melakukan rapat kerja dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy pada Jumat (9/5/2025).

Dalam rapat itu, anggota Komite IV DPD RI asal Aceh, Darwati A Gani mempertanyakan anggaran perbaikan jalan Tangse, Pidie ke Bappenas yang terdampak efisiensi.

“Saya mempertanyakan tentang 59 miliar anggaran untuk perbaikan jalan nasional di Tangse yang terkena efisiensi pemerintah pusat,” kata Darwati seperti dikutip dari laman facebooknya, Sabtu (10/5/2025).

Senator Aceh menyampaikan bahwa kondisi jalan tersebut saat ini rusak parah, dikarenakan dilalui lalui oleh truk berbeban berat yang mengangkut material untuk pembangunan Bendungan Rukoh di Kecamatan Titeu.

Baca Juga :  Pemerintah Aceh Terima Apresiasi Nasional atas Dukungan Program 3 Juta Rumah

“Rusaknya jalan sangat mengganggu aktivitas warga di sana. Dan Pak Mentri menyampaikan akan menindaklanjutinya,” ungkap Darwati.

“Saya juga mempertanyakan tentang keberlanjutan PSN (Proyek Strategis Nasional) di Aceh,” lanjut Srikandi Aceh di Senayan tersebut.

Untuk diketahui, pembangunan Bendungan Rukoh yang masuk dalam proyek strategis nasional sudah selesai dikerjakan dan sedang dalam masa pemeliharaan.

Bahkan, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya Air Lilik Retno C sudah melakukan peninjauan pada Sabtu 8 Februari 2025.

Baca Juga :  Pemerintah Aceh Paparkan Capaian Strategis Lewat LKPJ 2024

Wamen Diana mengatakan, pembangunan Bendungan Rukoh sangat diperlukan untuk kebutuhan penyediaan air baku berkapasitas 900 liter per detik, dan kebutuhan irigasi seluas 12.194 hektare untuk mendukung ketahanan pangan.

Bendungan Rukoh juga memiliki fungsi sebagai reduksi banjir seluas 51 hektare.

“Alhamdulillah Bendungan Rukoh sudah impounding. Dan tentunya bermanfaat tidak hanya untuk irigasi, atau air baku saja,” katanya.

Di samping itu, Bendungan Rukoh juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 137 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,22 MW.

Baca Juga :  Pangdam Iskandar Muda: Pemuda Adalah Generasi Penerus Masa Depan Bangsa

“Bendungan Rukoh juga memberikan manfaat irigasi bagi DI (Daerah Irigasi) Baro Raya. Airnya cukup berlimpah, sawah-sawah juga subur dan sudah terairi dengan irigasi ini.

Mudah-mudahan bisa meningkatkan penanaman dan mendukung swasembada pangan,” imbuhnya.

Dengan adanya Bendungan Rukoh, Indeks Pertanaman (IP) juga mengalami peningkatan dari 191 persen menjadi 300 % . “Mudah-mudahan dapat meningkatkan produksi pertanian,” tutup Wamen Diana.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

News

Aceh Luncurkan Program “Satu Data” untuk Dorong Tata Kelola Pemerintahan yang Efisien

Daerah

Kapolda Aceh Gelar Silaturahmi, Serap Aspirasi Warga Sekitar Mapolda

Daerah

World Cleanup Day Aceh 2025 Digelar Besok di Banda Aceh

Daerah

Babinsa Gandeng PLKB dan Reje Desa Sosialisasikan Cegah Stunting di Desa  Bergang

Politik

Fakultas Syariah UIN KHAS Jember Perkuat Kerja Sama Internasional dengan Konsulat Jenderal Australia

Politik

MK Tolak Gugatan Uji Formil UU TNI, Pemohon Dinilai Tak Miliki Kedudukan Hukum

Daerah

Pangdam IM Ucapkan Selamat ke 61 Perwira Menengah yang Naik Pangkat

Daerah

Wali Nanggroe Temui Mendagri, Bahas Dana Otsus dan Arah Pembangunan Aceh