Jakarta – Direktorat Penerangan Agama Islam Kementerian Agama resmi mengumumkan finalis Festival Majelis Taklim 2025. Plt Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menyebut ajang ini sebagai ruang kreatif bagi majelis taklim untuk menghadirkan wajah Islam yang ramah, inspiratif, dan relevan dengan kebutuhan umat.
“Festival Majelis Taklim bukan sekadar perlombaan. Ini adalah panggung untuk menunjukkan transformasi majelis taklim hari ini lebih terbuka, adaptif, dan hadir menjawab isu kebangsaan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (22/11/2025).
Ia menuturkan, keberagaman kategori lomba mencerminkan berkembangnya ekosistem pemberdayaan di lingkungan majelis taklim. Tingginya partisipasi peserta dari berbagai provinsi menjadi bukti besarnya antusiasme masyarakat.
“Dari tilawah hingga karya tulis, dari video profil hingga seni kasidah, semuanya menunjukkan bahwa majelis taklim memiliki potensi besar dalam menggerakkan literasi keagamaan dan sosial,” ucapnya.
Menurut Zayadi, majelis taklim terbukti menjadi pusat pembelajaran yang inklusif dan kreatif. “Majelis taklim terbukti menjadi pusat pembelajaran yang membumi dan berdaya jangkau luas,” tambahnya.
Para finalis disebut sebagai representasi terbaik dari peningkatan kualitas majelis taklim di Indonesia. “Kami berharap babak final menjadi momentum untuk menegaskan komitmen bersama dalam menghadirkan majelis taklim yang berdaya dan memberdayakan,” katanya.
Kasubdit Kemitraan Umat Islam Ditjen Bimas Islam, Ali Sibromalisi, mengatakan penetapan finalis dilakukan melalui proses kurasi yang ketat, objektif, dan berbasis karya. Ia mengakui peningkatan signifikan antusiasme dan kualitas karya dari tahun ke tahun.
“Tim kurator menilai dari aspek kreativitas, relevansi tema, substansi, serta ketepatan penyampaian. Peserta menunjukkan bahwa majelis taklim kini siap tampil dalam ruang publik yang lebih luas,” ujarnya.
Ali menyebut Festival Majelis Taklim menjadi bagian dari rangkaian The Wonder of Harmony 2025 untuk memperkuat harmoni dan literasi keagamaan. “Festival ini menegaskan bahwa majelis taklim bukan hanya ruang kajian, tetapi juga ruang kolaborasi,” tuturnya.
Ia berharap kegiatan ini memperkuat jejaring antarmajelis taklim di berbagai daerah. “Di sini terbangun hubungan, berbagi praktik baik, serta kolaborasi lintas wilayah,” katanya. Seluruh finalis akan mengikuti babak final pada 25–27 November 2025.
Kasubtim Subdit Kemitraan Umat Islam, Zaini Anton Riyadi, menjelaskan penetapan finalis mencakup enam kategori lomba dengan kompetisi merata dari berbagai provinsi. “Setiap kategori memiliki karakter dan keunggulannya masing-masing,” ucapnya.
Daftar Finalis:
Lomba Tilawatil Qur’an & Sari Tilawah
• Siti Robiah Adawiyah (Jawa Barat)
• Mayasari Nabilah (Jawa Timur)
• Ahmad Fauzi Sudewo (Banten)
• Rani Kamilah Putri & Dea Pratiwi (Riau)
• Nurjamilah & Awaluddin (Sumatera Utara)
Lomba Pidato/Dakwah
• Nur Alfiah (Jawa Barat)
• Nauva Yuzky Al Fatih (Jawa Timur)
• Muhammad Arpan Sakban (Bengkulu)
• Suhanah (Riau)
Lomba Qasidah Rebana
• Majelis Taklim Al Falah (Jawa Barat)
• Abdul Basit (Sumatera Utara)
• MT Provinsi Sumatera Barat – Eka Putra
• Qasidah MTY Kopa (Sumatera Barat)
• MT PAI (Sumatera Selatan)
Zaini menyampaikan, kategori kasidah menjadi salah satu yang paling hidup karena menggabungkan unsur seni, tradisi, dan syiar keagamaan.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi












