Jakarta – Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menerima audiensi 36 Tenaga Pengajar Al Azhar Mesir (Mab’uts) di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta. Para Mab’uts ini akan bertugas di Indonesia untuk periode 2025–2028.
Pertemuan ini turut dihadiri Dirjen Pendidikan Islam Amin Suyitno, Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri Imam Syaukani, Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri, serta perwakilan Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Luar Negeri.
Menag menyampaikan apresiasi atas dedikasi para tenaga pengajar Al Azhar dalam mengajarkan ilmu agama dan bahasa Arab di Indonesia.
“Kami berterima kasih kepada para Mab’uts yang telah dengan penuh kesungguhan mendampingi masyarakat dan lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Kehadiran Anda memperkaya khazanah keilmuan sekaligus mempererat hubungan persahabatan kedua negara,” ujar Menag di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Menag juga berbagi pengalaman saat kunjungan kenegaraan ke Timur Tengah bersama Presiden, termasuk pertemuan dengan Menteri Wakaf Mesir, Usama Al-Azhari. Dalam kesempatan itu, keduanya mendiskusikan peluang penguatan kerja sama pendidikan keagamaan.
“Kami membicarakan gagasan membuka cabang Al Azhar di Indonesia agar para pelajar Asia Tenggara dapat belajar dengan tenang tanpa harus khawatir terhadap dinamika geopolitik di Timur Tengah,” terang Menag.
Selain itu, Menag mengusulkan agar Mesir menambah jumlah guru yang dikirimkan ke Indonesia. “Kami mengusulkan agar Al Azhar dapat mengirimkan sekitar 200 tenaga pengajar untuk disebarkan ke seluruh pesantren di Indonesia,” ucapnya.
Usulan ini mendapat sambutan positif. “Ustaz Usama menyampaikan, jangankan 200, Mesir siap mengirimkan hingga 2.000 guru,” tambah Menag.
Menag menegaskan, kerja sama erat dengan Al Azhar penting karena mayoritas mazhab ulama Mesir sama dengan masyarakat Indonesia. “Kesamaan ini penting agar para pengajar dapat membimbing umat Islam Indonesia yang besar jumlahnya dengan pemahaman agama yang moderat dan sesuai dengan tradisi keilmuan,” jelasnya.
Di akhir pertemuan, Menag memberikan penghargaan dan undangan terbuka kepada para Mab’uts. “Jika setelah purna tugas Anda ingin kembali berkunjung ke Indonesia, kami akan dengan tangan terbuka menerima kedatangan Anda,” tuturnya.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi