Banda Aceh – Sebanyak 1.061 peserta didik dari Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala yang sedang menjalani pendidikan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menerima vaksinasi Hepatitis B secara gratis pada Kamis (29/5/2025).
Kabag Humas Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), Rahmadi, menjelaskan vaksinasi ini merupakan bentuk kepedulian rumah sakit terhadap perlindungan tenaga kesehatan muda yang tergolong kelompok berisiko tinggi tertular Hepatitis B. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik) RSUDZA bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh.
Rahmadi, menyampaikan bahwa vaksinasi ini sangat penting mengingat tingginya risiko penularan Hepatitis B di lingkungan rumah sakit, terutama bagi tenaga kesehatan seperti dokter muda dan peserta program pendidikan dokterspesialis yang sering terpapar cairan tubuh pasien.
“RSUDZA merupakan rumah sakit tipe A dan pusat rujukan provinsi yang menangani banyak pasien dengan Hepatitis B, baik rawat jalan maupun rawat inap. Oleh karena itu, perlindungan terhadap tenaga kesehatan sangat penting, salah satunya melalui vaksinasi,” kata Rahmadi.
Adapun para peserta didik yang menerima vaksinasi tersebut yaitu sebanyak 430 orang peserta program pendidikan profesi dokter (dokter muda) dan 631 lainnya adalah peserta program pendidikan dokter spesialis.
Dalam pelaksanaannya, Korkomdik mendata seluruh peserta didik yang belum mendapat vaksinasi hepatitis B atau yang sudah pernah baik sekali ataupun dua kali. Calon penerima vaksin tersebut juga dilakukan pemeriksaan serologi Hepatitis B dan dilakukan pemeriksaan skrining kondisi kesehatan, termasuk memastikan riwayat reaksi alergi.
“Dengan vaksinasi diharapkan tubuh akan membentuk antibodi terhadap virus hepatitis B. Di mana, vaksinasi Hepatitis B dilakukan tiga kali yaitu bulan 0, bulan ke-1, dan bulan ke-6 atau bisa dilakukan bulan 0, bulan ke-1 dan bulan ke-2 pada orang–orang beresiko tinggi tertular,” jelasnya.
Rahmadi mengungkap, kendati kegiatan tersebut dilakukan saat hari libur, namun antusiasme peserta sangat tinggi. Banyak peserta yang datang secara sukarela meskipun sebelumnya sudah pernah menerima vaksinasi, tetapi ingin mengulang karena jarak waktu vaksinasi sebelumnya sudah terlalu lama.
Hal ini menunjukkan kesadaran dan keinginan kuat untuk melindungi diri di kalangan peserta didik. Rahmadi berharap, program Vaksinasi gratis ini bisa menjadi kegiatan rutin bagi peserta didik di RSUDZA.
“Proteksi diri penting dilakukan bagi seluruh tenaga kesehatan yang menjadi garda depan pelayanan kesehatan dan perlu kerjasama secara terus menerus untuk menjamin terselenggaranya kegiatan vaksinasi ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Hepatitis B ini ditularkan melalui cairan tubuh yaitu darah, cairan sperma, cairan vagina dan juga ditularkan dari seorang ibu terinfeksi kepada anak yang sedang dikandungnya.
Infeksi Hepatitis B kronik dibagi 4 fase yaitu fase immune tolerant, fase immune clearance, fase inaktif dan fase reaktivasi. Dalam perjalanan penyakitnya, fase-fase ini tidak menimbulkan gejala klinis yang khas sehingga pada perjalanan penyakitnya dapat mengecoh penderita sampai tiba dalam kondisi yang sudah mengalami komplikasi mengalami kerusakan hati.
Editor: redaksi