Medan – Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya penguatan peran dunia Melayu-Islam dalam percaturan geopolitik internasional. Hal itu ia sampaikan saat membuka International Seminar and Conference of the Malay-Islamic World di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Medan, Senin (24/11/2025).
Agenda yang ditandai penabuhan gendang tersebut mempertemukan akademisi nasional dan internasional serta pejabat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk merumuskan gagasan strategis menghadapi tantangan global, seperti ketegangan geopolitik dan fragmentasi sosial. Nilai peradaban Melayu-Islam, seperti moderasi, kesantunan, mediasi, keterbukaan, dan keadilan, menjadi dasar penguatan peran tersebut.
Menurut Menag, arah kebijakan geopolitik Presiden Prabowo masih menjadi perhatian dunia internasional, khususnya terkait dukungan terhadap penyelesaian konflik Palestina.
“Hingga saat ini, two-state solution untuk menghentikan konflik Palestina-Israel oleh Presiden Prabowo masih menjadi trending topik di media,” ujarnya.
Ia menekankan Asia Tenggara memiliki kekuatan signifikan dalam peta umat Muslim global karena sekitar seperlima populasi Muslim dunia berada di kawasan ini, termasuk 242,7 juta Muslim Indonesia.
Menag pun mendorong perguruan tinggi Islam lebih aktif merumuskan naskah akademik bagi kebijakan luar negeri Indonesia.
“Saya harap UINSU berkontribusi dalam merumuskan berbagai kebijakan akademik,” harapnya.
Nasaruddin menyebut Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu pusat peradaban Islam modern dan siap mengedepankan diplomasi soft power, termasuk mengampanyekan solusi dua negara untuk Palestina.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumut, Basarin Yunus Tanjung, menegaskan dukungan pemerintah daerah dalam memperkuat kontribusi akademik bagi posisi Indonesia di panggung internasional.
“Sumut mendukung upaya memajukan pendidikan yang berkontribusi bagi geopolitik Indonesia di tingkat global,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi akademik untuk memperkuat peran dunia Melayu-Islam dalam merespons dinamika global yang terus berkembang.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi












