Home / Nasional

Minggu, 9 November 2025 - 18:00 WIB

20 Dai dan Daiyah Indonesia Ikuti Pelatihan Dakwah di UEA

mm Redaksi

Pembekalan dan Pelepasan Daurah Dai dan Daiyah ke Abu Dhabi. dok. Kemenag RI

Pembekalan dan Pelepasan Daurah Dai dan Daiyah ke Abu Dhabi. dok. Kemenag RI

Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) melepas 20 peserta program Daurah Dai dan Daiyah Angkatan III yang akan mengikuti pelatihan dakwah internasional di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kemenag dan Otoritas Umum Urusan Islam, Wakaf, dan Zakat UEA (General Authority of Islamic Affairs, Awqaf, and Zakat), sebagai upaya memperkuat kapasitas dai Indonesia dalam dakwah moderat di tingkat global.

Plt. Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menyebut program ini sebagai kesempatan emas bagi para peserta untuk memperluas wawasan, memperdalam kapasitas, sekaligus menjadi duta moderasi beragama Indonesia di kancah internasional.

“Pengalaman internasional itu manfaatnya luar biasa. Ia membuat kita semakin besar, semakin sadar bahwa kita adalah bagian dari keluarga dunia,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Pembekalan dan Pelepasan Daurah Dai dan Daiyah ke Abu Dhabi di Jakarta, Minggu (9/11/2025).

Menurut Zayadi, pelatihan ini memberi kesempatan bagi peserta untuk melakukan benchmarking terhadap praktik dakwah terbaik di UEA.

“Selama ini kita hanya membaca kemajuan UEA. Sekarang saatnya kita belajar langsung, memahami nilai dan metode yang bisa diadaptasi untuk memperkuat dakwah Islam di Indonesia,” imbuhnya.

Ia menegaskan, para peserta membawa misi besar untuk menunjukkan wajah Islam Indonesia yang ramah, santun, dan moderat.

“Ini bukan sekadar undangan mengikuti kegiatan, tapi tugas negara. Kita di sana membawa nama Indonesia, negara dengan populasi muslim terbesar di dunia yang mampu mengelola keberagaman secara damai dan demokratis,” jelasnya.

Zayadi juga menyinggung keberhasilan pengiriman imam asal Indonesia ke UEA yang mendapat apresiasi tinggi.

“Banyak masyarakat di Uni Emirat Arab yang kini ‘kesengsem’ dengan para imam asal Indonesia. Mereka dinilai sopan, rendah hati, dan penuh keteladanan. Itu menjadi bukti bahwa karakter Islam Indonesia sangat diapresiasi di luar negeri,” ujarnya.

Ia berharap para peserta dapat menjadi jembatan yang memperkuat hubungan keagamaan antara Indonesia dan UEA.

“Kalau kita bisa menunjukkan performa terbaik, kepercayaan akan tumbuh, dan kerja sama di bidang keagamaan akan semakin luas, termasuk rencana pembangunan Islamic Center di Indonesia,” katanya.

Menutup sambutan, Zayadi berpesan agar peserta tidak hanya belajar, tetapi juga berperan sebagai duta kebijakan Kemenag.

“Kenalkan kepada dunia tentang bagaimana Indonesia mengelola moderasi beragama, kerukunan umat, dan kebebasan beragama. Ini kesempatan untuk menunjukkan bahwa Indonesia layak menjadi kiblat Islam moderat dunia,” tandasnya.

Sementara itu, Kasubdit Kemitraan Umat Islam Ali Sibromalisi menjelaskan, program ini diikuti oleh 20 peserta, terdiri dari 15 dai dan 5 daiyah, yang berasal dari kalangan penyuluh agama, akademisi, penghulu, dan pimpinan ormas Islam.

“Program ini merupakan hasil kerja sama erat antara Kemenag RI dengan otoritas urusan wakaf dan zakat Uni Emirat Arab. Kita bersyukur, ini sudah angkatan ketiga dan terus mendapat sambutan baik dari kedua negara,” ungkapnya.

Ali menegaskan bahwa Daurah Dai dan Daiyah bukan sekadar forum belajar, tetapi juga momentum penguatan diplomasi keagamaan.

“Daurah ini memiliki nilai strategis: mempererat hubungan bilateral, memperkuat kepercayaan antar lembaga keagamaan, serta menegaskan posisi Indonesia dalam percakapan global tentang Islam moderat,” ujarnya.

Ia mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan profesionalitas selama di luar negeri.

“Kita tidak hanya hadir sebagai peserta pelatihan, tapi juga sebagai representasi bangsa. Setiap perilaku, tutur kata, dan sikap mencerminkan citra Indonesia,” kata Ali.

Menurutnya, keberlanjutan program ini menunjukkan konsistensi pemerintah dalam mengembangkan kualitas SDM keagamaan yang berdaya saing internasional.

“Kami berharap, sepulang dari Abu Dhabi, para peserta bisa menularkan ilmu, membagikan pengalaman, dan menjadi motor penggerak dakwah moderat di daerahnya masing-masing,” ujarnya.

Ali menutup laporannya dengan doa agar kerja sama ini terus berlanjut.

“Semoga dari angkatan ketiga ini akan lahir dai dan daiyah yang mampu menjadi duta bangsa di dunia internasional, dan mudah-mudahan kerja sama ini terus berlanjut hingga ribuan angkatan ke depan,” pungkasnya.***

Baca Juga :  Wamendagri soal Pulau Anambas Dijual Online: Tak Ada Pulau Milik Pribadi

Editor: RedaksiReporter: Redaksi

Share :

Baca Juga

Kapolri

Nasional

Kapolri Tegaskan Sinergi Buruh-Polri Dorong Ekonomi Aman

Nasional

Prabowo Gelar Rapat Maraton di Hambalang, Bahas Lahan, Tambang, dan Investasi Nasional

Nasional

Wamenpora Taufik Paparkan Reformasi KIP di Hadapan Tim Penilai

Nasional

Menag Tegaskan Kemenag Bergerak Cepat Tangani Kasus Intoleransi

Nasional

Scooter Braun Akhiri Perjalanan Sebagai CEO HYBE America, Ini Penggantinya

Nasional

Kadiv Humas: Kapolri Selalu Bertanya Kapan PWI Bersatu Lagi

Nasional

Kapal Induk Amerika Serikat USS Nimitz Lintasi Selat Malaka, Ini Respons TNI

Nasional

Menteri Agama Tutup Program Pembibitan Calon Dai Muda 2025, Tekankan Dakwah Moderat dan Ekonomi Umat