Banda Aceh – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Prof Stella Christie mengunjungi Politeknik Aceh dalam rangka pertemuan dengan civitas akademika kampus tersebut di Banda Aceh pada Kamis (8/5/2025).
Kehadiran Wamen disambut oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah, Plt Sekda, Jalaluddin, Direktur Politeknik Aceh, Hilmi, Rektor USK, Prof Marwan, Kadis Pendidikan Aceh, Marthunis, Ketua LLDIKTI XIII Wilayah Aceh, Prof Rizal Munadi, dan sejumlah pejabat terkait.
Di perguruan tinggi milik Pemko Banda Aceh tersebut, Wamen mendengar dan menerima paparan hasil penelitian mahasiswa dan dosen Politeknik Aceh.
Acara diawali dengan pemaparan hasil penelitan Dosen Program Studi DIII Mekatronika Politeknik Aceh, Inzar Salfikar, ST, MT, dan Rizki Faulianur, ST, MT, mengenai sensor api, uap, dan gas berbasis internet of things (IOT).
Lalu dilanjutkan pemaparan hasil penelitian plus pengalaman Jamilus Zaki Ronalta, mahasiswa Program Studi DIII MekatronikaPoliteknik Aceh yang baru saja mengikuti The International Youth Innovation Summit (IYIS) #6, Chapter Malaysia.
Selanjutnya, Wamendikti Saintek, Prof Stella Christie memberikan tanggapan atas hasil hasil penelitian tersebut. Ia turut memaparkan sejumlah program strategis Presiden Probowo di bidang diktisaintek dan membuka sesi diskusi dengan civitas kampus vokasi pertama di Aceh itu.
Usai acara, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah berharap, kedatangan Ibu Wamen dapat semakin memotivasi jajaran Politeknik Aceh dalam upaya melahirkan lebih banyak inovasi dan tenaga kerja terampil.
“Oleh sebab itu, kami mengharapkan kepada pemerintah pusat melalui Kemendiktisaintek agar dapat menambah dana hibah untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian Politeknik Aceh” ujarnya.
Pemko Banda Aceh juga berkomitmen mendukung penuh program strategis presiden, seperti ketahanan pangan, energi, dan hilirisasi.
“Termasuk pendirian SMA Garuda di Banda Aceh agar anak muda kita nantinya mampu bersaing menembus perguruan top dunia,” ujarnya.
Sementara Direktur Politeknik Aceh, Hilmi dalam paparannya menyampaikan, beberapa kinerja di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terkait penelitian dan pengabdian masyarakat serta beberapa inovasi dari mahasiswa dan dosen yang dapat menjadi solusi langsung dari beberapa kasus yang ditemui pada industri saat ini.
Hilmi juga menyampaikan bahwa ada beberapa kegiatan dukungan riset yang diterima Politeknik Aceh yang berkolaborasi dengan industri yang bersumber dari pendanaan LPDP dan Kemediktisaintek.
Ia berharap, program ini terus berlanjut untuk menghasilkan dampak yang lebih luas lagi khususnya di industri potensial di Indonesia, seperti industri kelapa sawit.
Editor: Redaksi