Home / Daerah

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:30 WIB

Teuku Sukandi Buka Suara Soal Penambahan Bataliyon, Ini Katanya

mm Redaksi

Ketua Pembela Tanah Air (PeTA) Aceh, Teuku Sukandi. dok. Ist

Ketua Pembela Tanah Air (PeTA) Aceh, Teuku Sukandi. dok. Ist

Aceh – Ketua Pembela Tanah Air (PeTA) Aceh, Teuku Sukandi, menegaskan bahwa kehadiran Bataliyon Teritorial Pertanian (BTP) di Aceh bukan sekadar program militer, melainkan kebutuhan nyata masyarakat. Kehadiran BTP menjadi simbol kemanunggalan TNI dan rakyat dalam memperkuat ketahanan pangan serta kesejahteraan sosial di Tanah Rencong.

“Aceh adalah Indonesia, dan Indonesia adalah Aceh. Karena itu, tidak boleh ada diskriminasi dalam pelaksanaan program nasional di Aceh. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan, tanpa pengecualian,” tegas Sukandi, Kamis (16/10/2025).

Baca Juga :  Camat Singkil Utara Resmi Buka Program Ruang Mengabdi #2 Komunitas Ruang Lingkup di Aceh Singkil

Ia menjelaskan, pembentukan BTP mencerminkan semangat pengabdian prajurit kepada rakyat, yang ia sebut sebagai “adab dan kewajiban anak kepada orang tuanya.”

“Bataliyon ini bukan hanya bicara tentang pertanian dan ketahanan pangan, tetapi juga tentang kesiapan prajurit bersama rakyat dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, mulai dari peningkatan kesehatan masyarakat hingga perbaikan infrastruktur desa,” lanjutnya.

Baca Juga :  Satgas Yonif 112/DJ Kodam IM bersama masyarakat Bersihkan material Longsor di jalan Trans Papua Puncak Jaya

Menurut Sukandi, kontribusi TNI melalui BTP tidak berhenti pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga penguatan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh. “Segala bentuk kerja sama dan kegiatan yang dilakukan TNI bersama rakyat bermuara pada satu hal yaitu kesejahteraan masyarakat banyak,” tambahnya.

Baca Juga :  Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polda Aceh Gelar Operasi Katarak dan Khitanan Massal Gratis

Menyikapi perbedaan pandangan mengenai kehadiran BTP, Sukandi menegaskan pentingnya menghormati demokrasi. “Perbedaan pendapat adalah bagian dari demokrasi. Setiap warga negara berhak menyuarakan pandangannya, karena hak itu dilindungi undang-undang,” ujarnya.

Baginya, Bataliyon Teritorial Pertanian adalah bukti nyata bahwa TNI bukan hanya penjaga kedaulatan, tetapi juga mitra rakyat dalam membangun negeri.***

Editor: RedaksiReporter: Redaksi

Share :

Baca Juga

Bireuen

Daerah

Aceh dan Bireuen Perkuat Sinergi Tangani Dampak Banjir
Truk Terguling

Daerah

Truk Terguling di Muara Satu, Hujan Deras Bikin Jalan Licin

Daerah

Makanan Gratis dari Satgas Yonif 112 Jadi Sarapan Warga

Daerah

Kapolda Aceh Dipeusijuek Warga Lampaseh Kota, Simbol Doa dan Kehangatan Silaturahmi

Daerah

Pangdam IM Kunjungi Kodim 0112/Sabang, Perkuat Sinergi TNI dan Masyarakat
Pejabat Polres Aceh Utara

Daerah

Kapolda Aceh Rotasi Sejumlah Pejabat Polres Aceh Utara

Daerah

DPD II KNPI Simeulue Menolak Tegas Pengalihan Aceh Hebat Satu
Pangdam IM

Daerah

Pangdam IM Kunjungi Yonif TP 855/RD, Dorong Ketahanan Pangan