Home / Daerah / News

Minggu, 18 Mei 2025 - 08:33 WIB

Selamat Jalan Tamu Allah, Pagi Ini 393 Jamaah Kloter 1 Terbang ke Tanah Suci

Redaksi

Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem didampingi Kepala BPH RI, KH Mochamad Irfan Yusuf Hasyim alias Gus Irfan menghadiri acara pelepasan jamaah calon haji di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Sabtu (17/5/2025). Sebanyak 393 jamaah calon haji asal Banda Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 akan terbang ke Tanah Suci pada pagi ini, Minggu (18/5/2025).

Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem didampingi Kepala BPH RI, KH Mochamad Irfan Yusuf Hasyim alias Gus Irfan menghadiri acara pelepasan jamaah calon haji di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Sabtu (17/5/2025). Sebanyak 393 jamaah calon haji asal Banda Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 akan terbang ke Tanah Suci pada pagi ini, Minggu (18/5/2025).

Banda Aceh – Sebanyak 393 orang jamaah calon haji asal Kota Banda Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama diberangkatkan pada pagi ini, Minggu (18/5/2025). Maskapai Garuda Indonesia lepas landas sekitar pukul 07.25 WIB dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, menuju King Abdulaziz International Airport, Jeddah, Arab Saudi.

Pesawat dijadwalkan tiba di Tanah Suci sekitar pukul 11.30 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 15.30 WIB setelah menempuh perjalanan selama 9 jam.

Keberangkatan tamu Allah ini dilepas langsung oleh Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) RI, KH Mochamad Irfan Yusuf Hasyim bersama Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Sabtu (17/5/2025).

Saat pelepasan kemarin turut hadir Staf Ahli Menteri Agama RI, Faisal Ali Hasyim, Wali Kota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal, Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah ST, Anggota DPRA, Ilmiza Sa’aduddin Djamal, Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Azhari dan para pejabat lainnya.

Saat acara pelepasan, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem mengungkapkan bahwa jamaah yang berangkat tahun ini sangat beruntung, karena haji tahun ini adalah haji akbar. Sebab wukuf nanti akan bertepatan pada hari Jumat.

Di samping itu, Mualem juga menyampaikan pesan kepada seluruh jamaah agar ikhlas dan sabar selama menjalani rukun haji. Menurutnya, kesabaran sangat diperlukan agar ibadah haji tidak sia-sia. Sebab, para jamaah akan menghadapi berbagai situasi kurang nyaman selama di Tanah Suci.

Misalnya saat akan pergi ke toilet, antreannya akan sangat panjang atau ketika makan harian, kemungkinan akan membuat bosan, karena menu yang sama terus disajikan. “Jamaah harus banyak sabar, jangan marah-marah saat menghadapi kondisi seperti itu,” ujar Mualem.

Begitu juga saat tawaf, lanjut Mualem, jamaah haji Aceh akan berbaur dengan jamaah haji dari negara dari belahan dunia lain. Aksi saling dorong biasa akan mewarnai proses tawaf. “Kita orang Asia kecil-kecil, kalau nanti disikut orang (saat tawaf), jangan balas sikut, sabar aja,” ujarnya.

Karena itu, Mualem mengingatkan untuk saling menjaga dan tolong menolong antar sesama jamaah, terutama jamaah lansia dan disabilitas. Ia juga meminta jamaah menjaga kesehatan fisik agar seluruh rangkaian ibadah dapat terlaksana dengan baik.

Uang Baitul Arsyi bertambah

Dalam kesempatan itu, Mualem juga mengungkapkan bahwa uang saku dari Wakaf Baitul Asyi yang diterima setiap jamaah Aceh tahun ini akan bertambah dibandingkan haji-haji sebelumnya. Kendati demikian, Mualem mengaku belum mengetahui jumlah pastinya. “Jika biasanya 1.500 riyal, sekarang menjadi 3.000 riyal,” sebutnya.

Baca Juga :  Mualem Fokus Selesaikan Tahapan Akhir Pemeriksaan Kesehatan di Singapura Agar Segera Kembali ke Aceh

Sementara Kepala BPH RI, KH Mochamad Irfan Yusuf Hasyim atau sering disapa Gus Irfan dalam sambutannya juga mengingatkan jamaah supaya dapat terus menjaga fisik, dengan tidak terlalu banyak menghabiskan tenaga di luar ibadah. Karena, lanjutnya, suhu saat puncak haji mendatang diperkirakan akan mencapai 48 derajat celcius.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh yang juga Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Azhari. “Cuaca di Arab Saudi diperkirakan mencapai 48 hingga 49 derajat celcius saat puncak haji,” ujarnya.

Azhari pun membagikan beberapa tips yang perlu dilakukan jamaah haji agar tubuh tetap bugar. Pertama, jamaah tidak memaksakan diri shalat di Masjidil Haram saat siang hari, tapi cukup melaksanakan shalat di mushola hotel.

Tapi saat sore hingga malam hari, jamaah dipersilakan shalat Magrib, Isya maupun Subuh di Masjidil Haram. “Walaupun siangnya shalat di hotel, insya Allah pahalanya akan sama dengan di Masjidil Haram,” kata Azhari.

Selain itu, jamaah juga diminta perbanyak minum air putih minimal dua liter sehari agar tidak dehidrasi. Kemudian, memakai penutup kepala atau payung ketika berada di luar ruangan serta memakai kacamata hitam dan alas kaki.

“Jamaah harus menjaga kesehatan dan menyimpan tenaga untuk di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Jangan terlalu kelelahan terutama bagi lansia,” jelas Azhari.

Untuk diketahui, jamaah haji Aceh tahun ini akan menempati hotel di kawasan Misfalah, yang berjarak sekitar 1,6 Km dari Masjidil Haram. Namun, untuk pulang pergi dari hotel ke Masjidil Haram, penyelenggara haji menyediakan bus shalawat, yang akan beroperasi 24 jam dan gratis. Sehingga jamaah haji tidak perlu berjalan kaki.

Penanganan khusus

Dalam kesempatan itu, Azhari juga menyampaikan bahwa sebanyak lima jamaah kloter 1 masuk dalam kategori butuh penanganan khusus. “Jamaah yang butuh penanganan khusus 5 orang dengan alasan sakit atau faktor usia,” kata Azhari.

Ia merincikan, jumlah jamaah yang tergabung dalam kloter 1 sebanyak 393 orang dengan rincian laki-laki 161 orang dan perempuan 225 orang serta ditambah 7 orang petugas.

Adapun jamaah termuda atas nama Shaqila Salvadora berumur 20 tahun. Sedangkan jamaah tertua bernama Sakdiah Binti Muhammad Yusuf yang berumur 89 tahun, kelahiran 15 Juni 1935.

Baca Juga :  Wamendiktisaintek Prof Stella Christie Minta Politeknik Aceh Terus Perkuat Penelitian

Setelah keberangkatan kloter pertama, secara berurutan kloter selanjutnya akan diberangkatkan hingga kloter terakhir yaitu kloter 12 pada Jumat (30/5/2025). Waktu keberangkatan tidak semua pagi, tapi ada yang dini hari, siang, dan sore.

Untuk besok, Senin (19/5/2026) akan berangkat jamaah kloter 2 pukul 13.30 WIB. Jamaah kloter 2 berasal dari Banda Aceh, Pidie, Aceh Jaya, Aceh Timur, dan Aceh Utara. Selamat jalan para tamu Allah.

Berharap Aceh jadi Pusat Embarkasi Haji Indonesia 

Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Fadhlullah, meminta Kepala Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BPH RI), KH Mochamad Irfan Yusuf Hasyim alias Gus Irfan, mewujudkan mimpi Aceh sebagai pusat embarkasi jamaah haji seluruh Indonesia.

“Kami mempunyai kekhususan dan keistimewaan, jadi ke depan rencana kami, kami ingin mewujudkan dan menyiapkan fasilitas, ke depan embarkasi haji Indonesia bagian timur dan bagian tengah untuk bisa dipusatkan di Aceh,” kata Fadhlullah.

Permintaan itu disampaikan Fadhlullah saat menyampaikan sambutan dalam acara pelantikan pengurus Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira) Aceh, organisasi sayap Partai Gerindra di Hotel Al Hanifi Banda Aceh, Sabtu (17/5/2025).

Dek Fadh, sapaan akrab Fadhlullah menjelaskan, letak geografis Aceh yang dekat dengan Arab Saudi dibanding daerah lain di Indonesia menjadi salah satu alasan mengapa Aceh harus dijadikan pusat embarkasi haji. Kondisi itu, juga akan lebih menghemat waktu dan biaya keberangkatan jamaah.

“Hanya tiga jam berkurang dari pada Jakarta. Kalau orang Aceh berangkat umrah diberangkatkan lewat Jakarta, menghabiskan energi dan biaya tiga jam penerbangan. Tetapi kami bisa langsung terbang terus ke Tanah Suci dengan hemat ongkos dan hemat waktu tiga jam,” jelasnya.

Selain itu, Fadhlullah mengungkap, pada masa lampau yakni era kesultanan, Aceh juga sudah pernah menjadi pusat embarkasi masyarakat muslim nusantara. “Jadi alangkah indahnya ini, apalagi Aceh pernah menjadi pusat manasik se-Asia Tenggara masa dulu ketika kesultanan yang dikuasai oleh Sultan Iskandar Muda dan Aceh pernah menjadi tempat keberangkatan haji dari seluruh penjuru, khususnya untuk di Indonesia,” ungkapnya.

“Jika ini terwujud tentu akan menjadi salah satu sumber mendongkrak ekonomi Aceh, mengingat selama ini dana fisikal kami masih tergantung pada dana transfer pusat. Mudah-mudahan ini bisa dipertimbangkan oleh Gus Irfan ke depan ini, karena ini yang selalu diimpikan masyarakat Aceh yaitu kota haji,” lanjutnya.

Baca Juga :  Unit Ranmor Satreskrim Polresta Banda Aceh Kejar Maling Motor hingga ke Langsa

Menanggapi permintaan itu, Gus Irfan yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Gemira mengaku bakal mempertimbangkan dan melakukan peninjauan lebih lanjut. Hal itu karena mengingat terdapat beberapa embarkasi di Sumatera.

“Nanti kita lihat sejauh mana kemungkinan-kemungkinannya. Karena kita tahu di Sumatera ini, ada Padang, ada Medan, ada Aceh, bagaimana kita bisa mengsinkronkan ketiga embarkasi itu, bagaimana bentuknya,” ungkapnya.

Gus Irfan berharap agar dalam waktu dekat penyelenggaraan ibadah haji dan umrah bisa sepenuhnya dikendalikan oleh BPH, sehingga wacana penambahan kuota haji dan Aceh jadi pusat embarkasi dapat diwujudkan. “Karena Aceh menjadi titik awal keberangkatan haji pada tahun-tahun yang lalu,” ujarnya.

Ia menyatakan tahun ini penyelenggaraan haji masih di bawah kewenangan Kemenag, bukan BPH RI. “Karena undang-undangnya seperti itu, tahun ini sedang direvisi oleh teman-teman DPR. InsyaAllah dua bulan ke depan selesai dan setelah itu kita akan sepenuhnya mengendalikan proses penyelenggaraan haji dan umroh,” pungkasnya.

Lantik Pengurus Gemira Aceh 

Sebelum memberi sambutan, Ketua Dewan Pembina Gerima, KH Mochamad Irfan Yusuf Hasyim alias Gus Irfan melantik pengurus Gerima Provinsi Aceh untuk periode 2022-2027 yang diketuai H Nazaruddin Yahya Lc. Prosesi pelantikan berlangsung di Hotel Al Hanifi, Banda Aceh, Sabtu (17/5/2025).

Gus Irfan menjelaskan pelantikan ini hanya bersifat seremoni, karena pengurus telah ditetapkan sejak 2022 lalu dan sudah aktif bergerak selama tiga tahun terakhir. Mereka telah berkontribusi dalam berbagai agenda politik, termasuk pemilu legislatif, pilpres, dan pilkada 2024.

“Yang terpenting bukan seremoni ini, tapi bagaimana Gemira Aceh sudah membuktikan kekuatannya selama proses itu. Saya kira dengan pelantikan hari ini akan lebih memperkuat semangatnya,” kata Gus Irfan.

Gus Irfan menyampaikan, bahwa Gerindra memiliki sejumlah organisasi sayap keagamaan, seperti Gerima untuk kader Muslim, Gekira untuk Kristen, dan sayap lainnya sesuai kepercayaan masing-masing.

Ia mengungkap, para kader Gerindra patut berbangga karena memiliki sosok yang dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin negeri ini. Tugas kader adalah membantu dan mendukung Presiden serta para kepala daerah dalam mewujudkan keputusan-keputusan yang memberi manfaat bagi rakyat.

“Jika ada hal-hal yang menurut kita kurang pas, sampaikanlah dengan sebaik-baiknya, sebaik-baik kata, sebaik-baik sikap. Mungkin pandangan beliau (pemimpin) dengan pandangan kita berbeda,”

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Daerah

Dr. Bukit Buchori Siagian Resmi Dilantik Jadi Kepala BPBD Asahan

Aceh Besar

BPBD imbau warga Aceh Besar waspada bencana hidrometeorologi

Daerah

100 Hari Kerja Pemerintah Aceh, Wakil Gubernur dan Kadistanbun Resmikan Pusat Kakao di Aceh Timur

News

Pemerintah Aceh Terima Apresiasi Nasional atas Dukungan Program 3 Juta Rumah

Daerah

Kesempatan Emas Pemuda Aceh, Daftar Jadi Prajurit TNI AD 2025

Daerah

DPRK Aceh Utara Bersama BFLF Bantu Balita Bocor Jantung Asal Paya Bakong

Daerah

Warga Lhoknga Aceh Besar Temukan Bom, Diduga Bekas Peninggalan Belanda

Daerah

Bank Aceh Buka Lowongan Kerja untuk Tenaga Profesional, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!