Wajo – Aula Pesantren As’adiyah Wajo mendadak riuh oleh tepuk tangan dan sorakan ribuan santri pramuka, Sabtu (4/10/2025). Kehadiran Raim Laode, penyanyi muda yang pernah menapaki dunia pramuka, menjadi pusat perhatian.
“Pramuka adalah lembaran manis dalam hidup saya. Dari pramuka saya belajar disiplin, persahabatan, dan semangat pantang menyerah,” ujar Raim yang disambut gemuruh tepuk tangan santri.
Di hadapan para santri, Raim menekankan bahwa mereka memiliki modal ganda. “Dari pramuka, adik-adik belajar disiplin dan tangguh. Dari pesantren, kalian punya tradisi ilmu dan membaca. Kalau dua kekuatan ini digabung, hasilnya luar biasa,” ujarnya.
Raim juga menekankan pentingnya membaca, mengingatkan bahwa perintah pertama dalam Islam adalah iqra’—bacalah. “Orang yang rajin membaca akan jadi pribadi pintar, luas wawasannya, dan bisa memberi manfaat. Lihat para pendiri bangsa kita, mereka hebat karena tak pernah berhenti belajar,” katanya.
Pertemuan itu ditutup dengan motivasi Raim agar santri terus belajar dan mengembangkan ilmu. “Teruslah membaca, teruslah belajar. Dengan ketekunan, kalian bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan agama,” pungkasnya.
Siang itu, para santri pulang tidak hanya bertemu idola, tetapi juga membawa bekal motivasi baru: kombinasi disiplin pramuka dan tradisi membaca pesantren adalah jalan terang menuju masa depan.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi