Home / Daerah

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 19:26 WIB

Lima Nelayan Aceh Pulang Usai Terdampar di Kepulauan Aru, Disambut Haru Keluarga

mm Syaiful AB

Bupati Al-Farlaky Sambut 5 Nelayan Aceh yang Terdampar di Kepulauan Aru, Maluku. dok. Diskominfo Kab. Aceh Timur

Bupati Al-Farlaky Sambut 5 Nelayan Aceh yang Terdampar di Kepulauan Aru, Maluku. dok. Diskominfo Kab. Aceh Timur

ACEH TIMUR – Tangis haru pecah di Pendopo Idi, Sabtu (23/8/2025), saat lima pemuda Aceh yang sempat terdampar di Kepulauan Aru, Maluku, akhirnya tiba di kampung halaman. Mereka adalah Osama (23) dan Ahyatul Kamal (22) asal Kecamatan Birem Bayem, Mohamad Azhar (22) asal Kecamatan Rantau Selamat, serta Abdul Asis (20) dan Ahmad Idrus (20) asal Kabupaten Aceh Tamiang.

Kepulangan mereka disambut langsung Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky. “Mereka sempat terpisah, namun akhirnya diselamatkan nelayan dan ditampung warga setempat. Dari titik koordinat yang sempat dikirim salah satu korban, kami berkoordinasi dengan Bupati Kepulauan Aru hingga akhirnya mereka ditemukan,” ujar Al-Farlaky.

Baca Juga :  Kodam IM dan Ombudsman Aceh Sepakat Perkuat Zona Integritas

Pemerintah Aceh Timur memfasilitasi biaya keberangkatan dari Kepulauan Aru ke Jakarta melalui Dinas Sosial. Selanjutnya, biaya transportasi dari Jakarta ke Aceh ditanggung Dinas Sosial Aceh. “Ini hasil kolaborasi antar-pemerintah untuk memastikan mereka kembali dengan selamat,” tambahnya.

Al-Farlaky juga mengingatkan pemuda Aceh agar tidak mudah tergiur tawaran kerja di luar daerah. “Fasilitas dasar pun tidak diberikan. Untuk sikat gigi mereka pakai air asin, makan hanya dua kali sehari, tanpa makan siang. Karena itu saya mengimbau agar tidak mudah terbujuk janji-janji manis. Di Aceh juga banyak peluang kerja yang bisa digarap,” tegasnya.

Baca Juga :  Kasdam IM: IOF Berperan Strategis dalam Misi Kemanusiaan dan Kebencanaan

Salah satu korban, Azis, menceritakan pengalaman pahit di kapal penangkap cumi yang mereka tumpangi dari Tanjung Priok menuju Merauke. “Kami tidak pernah menandatangani kontrak apa pun, hanya diberi janji manis. Untuk sikat gigi saja kami pakai air asin. Air tawar tidak boleh kami gunakan, bahkan mandi paling hanya seminggu sekali,” ungkapnya.

Merasa tidak tahan dengan perlakuan tidak manusiawi, mereka nekat melompat ke laut sejauh delapan mil dari pantai Kepulauan Aru dan berenang sekitar sembilan jam. “Kami sempat terpisah jarak 200 meter, salah satu teman hampir tenggelam. Tapi kami saling menyemangati dan berdoa agar diselamatkan,” kata Azis dengan suara bergetar.

Baca Juga :  Bupati Aceh Timur Kukuhkan 75 Anggota Paskibraka untuk HUT ke-80 RI

Azis menyampaikan terima kasih atas bantuan pemerintah daerah. “Kami tidak tahu harus berharap kepada siapa, tapi Alhamdulillah Allah menolong kami melalui bantuan Pak Bupati. Kami sangat berterima kasih,” ucapnya.

Dalam penyambutan itu turut hadir jajaran Forkopimda Aceh Timur, Kepala Dinas Perindustrian, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, perwakilan Dinas Sosial, Kepala DKP, dan Camat Birem Bayeun.***

Editor: DahlanReporter: Syaiful AB

Share :

Baca Juga

Daerah

Dewan Sorot wacana Penerapan Jam Malam bagi Pelajar di Banda Aceh

Aceh Besar

DPMG Catat 220 BUMG di Aceh Besar Masuk Kategori Berkembang

Daerah

Bupati Aceh Besar Hadiri Peletakan Batu Pertama Masjid Nuur Ar Radhiyyah di RSU Putri Bidadari

Daerah

Aksi Heroik, 2 Polisi Aceh Timur Rebut Jasad Warga yang Diterkam Buaya di Sungai Aceh Timur

Daerah

Menderita Stroke, Pak Jurdin dapat Bantuan Kursi Roda dari Danramil Kluet Aceh Selatan

Daerah

Nazaruddin Dek Gam Ditetapkan Sebagai Ketua DPW PAN Aceh

Daerah

Pemkab Aceh Utara Keluarkan Edaran Semarakkan HUT ke-80 RI

Daerah

Ketua PSI Aceh: Biaya Publikasi Rp500 Ribu Melecehkan Martabat Pers