Blangpidie – Nur Asyura, bayi berusia tiga bulan putri dari pasangan Benni Ardimansyah (43) dan Safriani (35) warga Desa Pante Rakyat, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) butuh uluran tangan.
Nur Asyura, divonis menderita bocor jantung, sehingga pertumbuhannya tidak sama dengan bayi lain pada umumnya.
Selama ini, Nur Asyura menjalani rawat jalan secara berkala ke Banda Aceh, sehingga membuat Ardimansyah dan istrinya bolak balik dari Abdya – Banda Aceh untuk pengobatan buah hatinya itu.
Hal ini, membuat pasangan tersebut tak berdaya, apalagi di tengah kondisi keterbatasan ekonomi.
“Awalnya kami tidak mengetahui kalau anak kami menderita bocor jantung.
Karena melihat kondisinya semakin hari semakin menurun, lalu kami bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teungku Peukan untuk melakukan pemeriksaan,” kata Ardimansyah, kepada wartawan, Sabtu (10/5/2025).
Setelah dilakukan pemeriksaan, sambung Ardimansyah, dokter menyarankan agar anaknya dibawa ke Banda Aceh untuk menjalani pemeriksaan.
“Setelah diperiksa oleh dokter spesialis jantung di Banda Aceh, ternyata anak kami dinyatakan mengalami bocor jantung,” jelasnya.
Mengetahui putri mereka mengalami bocor jantung, ia bersama istrinya merasa sangat sedih, seperti tak percaya jika buah hatinya mengalami penyakit tersebut.
Setelah melakukan pemeriksaan tahap pertama di rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh, kata Ardimansyah, dokter spesialis jantung memberikan obat anti nyeri kepada Nur Asyura agar rasa sakit yang dialaminya tidak semakin parah.
“Saat itu dokter juga menyampaikan bahwa anak kami mulai sekarang harus rawat jalan agar kondisinya tidak semakin memburuk, dan obat yang diberikan itu merupakan tahap pertama, sehingga nanti ditahap kedua akan diberikan obat lain,” ujarnya.
Dengan keterbatasan ekonomi, Ardimansyah, mengaku saat ini belum memiliki biaya untuk berangkat ke Banda Aceh untuk membawa anaknya berobat.
Sebab, jelasnya, selama ini untuk kebutuhan sehari-hari mereka hanya bisa mengandalkan dari penghasilan usaha warung kopi kecil-kecilan di desanya.
“Saya sehari-hari buka usaha warung kopi kecil-kecilan di kampung. Penghasilannya hanya cukup untuk sehari-hari. Tentu tidak mampu membiayai semua pengobatan anak saya,” ujar Ardimansyah.
Atas keterbatasan itu, ia berharap uluran tangan para dermawan agar bisa membantu kebutuhan berobat anak mereka. Sebab, rawat jalan tersebut membutuhkan biaya lumayan besar.
Nantinya, ucap Ardimansyah, jika sudah tiba waktunya, anak mereka juga harus dibawa ke Jakarta untuk menjalani operasi di Rumah Sakit Harapan Kita.
“Kalau biaya operasi memang ditanggung oleh BPJS, tetapi kami tidak mampu memenuhi semua kebutuhan selama tinggal di sana.
Karena kebiasaannya, menunggu jadwal operasi sampai memakan waktu tiga bulan, dan sebelum selesai operasi tidak diizinkan pulang,” katanya.
Karena keterbatasan itu, ia berharap uluran tangan dermawan untuk membantu anak mereka.
“Saya bersama keluarga sangat berharap para dermawan membantu kami, karena bantuan dari para dermawan sangat berguna untuk biaya pengobatan anak kami,” harapnya.
Bagi para dermawan yang ingin membantu untuk kebutuhan biaya perobatan Nur Asyura bisa mengirimkan donasinya ke Rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) 1055916302 dan Bank Aceh Syariah (BAS) 09402036200097 A/n Benni Ardimansyah.
Boleh juga menghubungi langsung ke nomor ponsel 082161109034.
Editor: Redaksi