Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) akan menjajaki kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk memanfaatkan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK). Langkah ini bertujuan memberi bekal keterampilan bagi santri agar lebih kompetitif di dunia industri.
Hal ini disampaikan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, usai berdiskusi dengan Lukmanul Hakim, mantan Tenaga Ahli Kemnaker yang kini menjadi Pembina di National Industrial Watch, di kantor pusat Kemenag, Jakarta, Senin (29/9/2025). Diskusi ini turut dihadiri Habib Ahmad Assegaf.
Pertemuan membahas percepatan serapan tenaga kerja di kalangan lulusan pesantren. Lukmanul Hakim menyoroti optimalisasi BLKK yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurutnya, banyak lulusan pesantren dan Madrasah Aliyah belum sepenuhnya tersambung dengan kebutuhan industri.
“Saya sebelumnya tenaga ahli di Kementerian Ketenagakerjaan. Makanya saya coba memberikan konsep ke Pak Menteri Agama terkait serapan tenaga kerja, karena banyak lulusan pesantren yang tidak sinkron dengan industri,” jelas Lukmanul usai pertemuan.
Saat ini terdapat sekitar 5.200 BLKK yang bisa dimaksimalkan sebagai sarana peningkatan kompetensi kerja para santri. Gagasan ini diharapkan menjadi dasar nota kesepahaman (MoU) antara Kemenag dan Kemnaker.
“Konsep ini mubazir kalau tidak saya sampaikan. Harapannya Kemenag bisa langsung berkomunikasi dengan Kemnaker untuk memaksimalkan target serapan tenaga kerja sesuai keinginan Pak Prabowo,” kata Lukman.
Menag merespons positif, menyebut ide tersebut sejalan dengan program pemerintah untuk memaksimalkan serapan tenaga kerja, khususnya dari lulusan pondok pesantren dan Madrasah Aliyah.
“Nanti kita coba follow-up lagi terkait ide tersebut, saya rasa ide-ide tersebut sejalan dengan program (pemerintahan) Prabowo,” ujar Menag.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi