Aceh Besar – Staf Ahli (Sahli) Bupati Aceh Besar Bidang Keistimewaan, SDM, dan Kerjasama, Adi Darma, S.Pd., M.Pd., mewakili Bupati Aceh Besar mengikuti kegiatan Pemberdayaan Wilayah Perbatasan yang digelar TNI bersama pemerintah secara virtual. Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Sterdam IM Kodam Iskandar Muda (IM), Banda Aceh, Rabu (1/10/2025).
Kegiatan dibuka oleh Asisten Teritorial (Aster KASAD) Mayor Jenderal TNI Rachmad Zulkarnaen dan dihadiri berbagai unsur TNI, Polri, serta pemerintah daerah. Turut hadir PBY Komsos Kodam IM Arino Vrantas Sinurat, Kepala Bappeda Kota Banda Aceh Rosdi, Anggota DPRK Banda Aceh Hj. Efiati, A.Md., Kasdim 0101/KBA Mukhsin, Kasat Samapta Polresta Banda Aceh Marzuki, SH., M.Si., Kabag Ren Polres Aceh Besar Junaidi, SH., serta Kaurterdim Kodim 0101/KBA Muliadi.
Dalam keterangannya, Sahli Adi Darma menyatakan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah sinergi antara TNI dan pemerintah dalam membangun kawasan perbatasan yang berdaulat, aman, maju, dan sejahtera.
“Wilayah perbatasan adalah beranda depan negara. Karena itu, perlu langkah nyata dan terkoordinasi dalam membangun infrastruktur, memperkuat keamanan, sekaligus memberdayakan masyarakat di kawasan tersebut,” ujarnya.
Kegiatan ini menitikberatkan pada empat fokus strategis. Pertama, pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana, termasuk Pos Lintas Batas Negara (PLBN), kantor imigrasi, jalan inspeksi patroli perbatasan (JIPP), serta pemanfaatan teknologi pemantau seperti drone.
Kedua, penguatan pertahanan dan keamanan melalui peningkatan kualitas pasukan, patroli rutin Satgas Pamtas, dan penindakan penyelundupan barang ilegal. Ketiga, pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat, mencakup pelayanan kesehatan dan pendidikan, penguatan kemanunggalan TNI-rakyat, serta pengembangan ekonomi lokal.
Keempat, penguatan koordinasi lintas lembaga. Sinergi TNI, Polri, kementerian, lembaga terkait, dan pemerintah daerah diharapkan membuat program pembangunan perbatasan, seperti Gerbangdutas (Gerakan Pembangunan Terpadu Perbatasan), berjalan efektif.
Pelaksanaan kegiatan secara virtual memungkinkan partisipasi lebih luas dari berbagai pihak tanpa terbatas jarak, sehingga diskusi dan koordinasi dapat berlangsung lebih efisien.***
Editor: DahlanReporter: Syaiful AB