Aceh Besar – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar mencatat serangkaian kebakaran melanda wilayah setempat sejak 29 Agustus hingga 5 September 2025. Kebakaran didominasi hutan dan lahan (karhutla) dengan total 19,5 hektar terbakar.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil SSos MSi, mengungkapkan sebagian besar titik api berawal dari pembakaran sampah. “Dari laporan yang kami terima, hampir semua titik kebakaran berawal dari aktivitas pembakaran sampah masyarakat yang kemudian merembet ke lahan sekitar. Inilah yang menjadi faktor utama karhutla di Aceh Besar,” ujarnya di Kota Jantho, Jumat (5/9/2025).
Rangkaian kebakaran pertama terjadi pada 29 Agustus, ketika api melalap balai pengobatan di Desa Lagang, Kecamatan Darul Imarah. Sehari kemudian, 30 Agustus, kebakaran lahan merebak di sejumlah titik, di antaranya Blang Bintang, Kuta Baro, Kuta Cot Glie, hingga Montasik.
Pada 31 Agustus, api menghanguskan dapur rumah warga di Lhoknga, serta membakar areal jerami sawah dan kawasan perbukitan di Blang Bintang. Peristiwa berlanjut pada 2 hingga 5 September dengan sejumlah titik baru, termasuk di Kuta Malaka, Baitussalam, Mesjid Raya, hingga Kota Jantho.
Secara keseluruhan, kebakaran mengakibatkan dua bangunan rusak berat, dua rumah terdampak ringan, tiga unit sepeda motor terbakar, serta hasil panen dan pupuk musnah.
BPBD Aceh Besar mengerahkan armada pemadam bersama unsur TNI, Polri, DPKP Banda Aceh, serta masyarakat dalam penanganan kebakaran. Ridwan mengingatkan warga agar tidak lagi membakar sampah maupun membuka lahan dengan api. “Api sekecil apapun bisa meluas dan sulit dikendalikan bila tidak diawasi. Mari kita jaga bersama agar kejadian serupa tidak berulang,” tegasnya.***
Editor: DahlanReporter: Syaiful AB












