Home / Ekbis

Sabtu, 21 Juni 2025 - 16:00 WIB

Jumlah Pengusaha RI Baru 3,5 Persen, Pemerintah Ingin Capai 15 Persen

mm Redaksi

Tangkapan layar - Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Noudhy Valdryno, saat menjadi pembicara dalam agenda Diskusi Double Check bertajuk Lapangan Kerja, UMKM, dan Kemandirian Ekonomi Indonesia yang digelar di Jakarta, Sabtu (21/6/2025). (ANTARA/Andi Firdaus)

Tangkapan layar - Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Noudhy Valdryno, saat menjadi pembicara dalam agenda Diskusi Double Check bertajuk Lapangan Kerja, UMKM, dan Kemandirian Ekonomi Indonesia yang digelar di Jakarta, Sabtu (21/6/2025). (ANTARA/Andi Firdaus)

JAKARTA — Pemerintah Republik Indonesia terus menggenjot pertumbuhan jumlah pelaku usaha, khususnya di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), demi mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

Dalam agenda Diskusi Double Check bertajuk Lapangan Kerja, UMKM, dan Kemandirian Ekonomi Indonesia yang digelar di Jakarta, Sabtu (21/6), Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Noudhy Valdryno, membeberkan tantangan serta strategi pemerintah dalam mendorong peningkatan jumlah pengusaha di Tanah Air.

“Sebuah negara maju sangat ditentukan oleh komponen usaha. Idealnya 12-15 persen, kita baru di angka 3-3,5 persen,” ujarnya saat mengikuti diskusi secara daring bersama komunitas Gempita Milenial.

Pernyataan Ryno—sapaan akrabnya—menegaskan bahwa jumlah pelaku usaha di Indonesia saat ini masih jauh dari standar ideal negara maju. Untuk menjembatani ketertinggalan tersebut, Presiden Prabowo Subianto mengusung strategi percepatan ekonomi melalui pendekatan framework ala pesawat tempur: observasi, arahkan, putuskan, dan lakukan.

Baca Juga :  Penajam Paser Utara Tawarkan Investasi Strategis Dekat Ibu Kota Nusantara

Dalam kerangka tersebut, penciptaan dan penguatan UMKM menjadi senjata utama pemerintah untuk memperkuat ekonomi nasional. Ryno menilai bahwa kunci keberhasilan peningkatan jumlah pelaku usaha terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Di negara maju, satu orang SDM berkualitas bisa menciptakan 10 sampai 50 lapangan kerja baru. Ini efek ganda yang kita butuhkan,” tambahnya.

Ia menyebutkan, saat ini banyak lulusan muda lebih memilih membangun usaha sendiri ketimbang bersaing dalam antrean panjang pencari kerja. Langkah ini disebut Ryno sebagai solusi nyata dalam menekan angka pengangguran.

Baca Juga :  Pemerintah Aceh Diminta Beri Keringanan Pajak 50 persen Semua Motor Milik Penyandang Disabilitas

“Saat seseorang memulai usaha dan mengajak rekannya, antrean pencari kerja bisa berkurang drastis. Dalam dua hari, bisa 15–20 orang langsung dapat pekerjaan,” ucapnya.

Di tengah tantangan ekonomi global, UMKM dinilai lebih unggul karena memiliki fleksibilitas dan daya adaptasi tinggi dibandingkan perusahaan besar yang cenderung statis. Ryno bahkan menyebut banyak UMKM yang mampu mencetak omzet hingga miliaran rupiah meskipun hanya menjual produk sederhana seperti pisang goreng.

“Presiden ingin menciptakan ekosistem ekonomi di mana bukan hanya perusahaan besar yang menyerap tenaga kerja, tapi UMKM yang naik kelas juga bisa menciptakan entitas baru yang berdaya saing,” katanya menegaskan.

Baca Juga :  ALHAMDULILLAH, BSI Aceh Buka Booth Penukaran Riyal Di Asrama Haji Embarkasi Aceh

Lebih jauh, pemerintah menyadari Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand dalam hal kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas UMKM menjadi fokus utama.

“UMKM kita harus naik kelas, baik dari sisi omzet, kualitas produk, hingga jumlah tenaga kerja. Ini menjadi bagian penting dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen,” pungkas Ryno.

Pemerintah pun berharap langkah-langkah strategis ini mampu membawa Indonesia sejajar dengan negara-negara yang telah lebih dulu memanfaatkan potensi UMKM sebagai pilar utama perekonomian nasional.***

Editor: RedaksiReporter: RedaksiSumber: https://www.antaranews.com/berita/4915921/pemerintah-genjot-jumlah-pengusaha-untuk-capai-target-ekonomi-8-persen?utm_source=antaranews&utm_medium=mobile&utm_campaign=latest_category

Share :

Baca Juga

Ekbis

BSI Aceh Tebar 1.715 EDC, Dorong Transaksi Digital

Ekbis

Klaim Asuransi Umum Naik 4,8 Persen, Capai Rp10,9 Triliun di Awal 2025

Ekbis

Penjualan Hewan Kurban Tahun 2025 Turun?

Ekbis

Harga Minyak hingga Harga Emas Meroket, Waspada Badai Ekonomi

Ekbis

Jusuf Kalla: Gejolak Perang Global Ancam Ekonomi Indonesia

Ekbis

Penajam Paser Utara Tawarkan Investasi Strategis Dekat Ibu Kota Nusantara

Ekbis

Arus Balik Idul Adha, Tiket KA Terjual 197 Ribu

Daerah

Bank Aceh Syariah Jamin Keamanan Action Mobile, Nasabah Dimintai Tetap Waspadai Phising