Home / Aceh Barat / Pemerintah / Pemerintah Aceh

Selasa, 8 Juli 2025 - 18:27 WIB

Gubernur Aceh Resmikan Pabrik Karet PT Potensi Bumi Sakti di Aceh Barat

Redaksi

Gubernur Aceh Resmikan Pabrik Karet PT Potensi Bumi Sakti di Aceh Barat. Foto: Ist

Gubernur Aceh Resmikan Pabrik Karet PT Potensi Bumi Sakti di Aceh Barat. Foto: Ist

Aceh Barat – Gubernur Aceh Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, meresmikan beroperasinya pabrik karet remah milik PT Potensi Bumi Sakti (PBS) di Gampong Glee Siblah, Kecamatan Woyla, Aceh Barat, Selasa (8/7/2025). Peresmian dilakukan secara simbolis bersama Direktur Utama Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Teungku Malik Mahmud Al-Haythar, Ketua DPRA Zulfadhli, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han), Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko, Kajati Aceh Yudi Triadi, Kabinda Aceh, serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat lainnya.

Pabrik berdiri di atas lahan seluas 25 hektare, yang proses pembangunannya dimulai sejak peletakan batu pertama pada 8 Oktober 2013 oleh Mualem, saat masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh. Setelah prosesi peresmian, Mualem bersama Hashim dan rombongan meninjau langsung area pabrik.

Dalam sambutannya, Mualem mengatakan kehadiran pabrik ini menjadi bukti bahwa Aceh telah aman dan layak sebagai tujuan investasi, sekaligus langkah konkret untuk menurunkan angka pengangguran di daerah.

Baca Juga :  Tak Lagi Ribet, Kerja Sama Disdukcapil dan RS Harapan Bunda Permudah Urus Akta Kelahiran

“Kehadiran PT TBS ini akan mengurangi angka pengangguran di Aceh. Ini bukti bahwa Aceh aman dan damai sehingga orang luar masuk ke Aceh membawa modal,” kata Mualem.

Ia juga menyampaikan penghargaan atas kehadiran Hashim di Aceh, dan menyebut pembangunan pabrik ini selaras dengan program pemerintah dalam membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

“Atas nama pemerintah Aceh dan seluruh masyarakat Aceh menyampaikan selamat datang kepada Bapak Hashim di bumi Teuku Umar ini,” ujar Mualem.

“Ini sesuai dengan visi misi kami, di antaranya menekan pengangguran. Alhamdulillah pada saat ini tepat waktunya untuk memberikan pekerjaan kepada pemuda-pemuda Aceh,” lanjutnya.

Menurut Mualem, pembangunan pabrik ini adalah bagian dari gelombang investasi industri yang terus tumbuh di Aceh. Ia mengungkapkan, selain pabrik ini, beberapa industri lain juga tengah direncanakan. Misalnya, pabrik rokok di Aceh Utara yang sedang dibangun.

Baca Juga :  Mualem Keluarkan Rekom Calon Pengurus Bank Aceh, Kandidat Diminta Persiapkan Dokumen Proses ke OJK

Mualem menyebut telah mengusulkan pembangunan beberapa pabrik lainnya di Aceh, seperti pabrik baterai di Aceh Besar dan pabrik pengolahan baja di Aceh Selatan.

Ia juga berpesan kepada masyarakat sekitar untuk menjaga keamanan dan stabilitas demi kelangsungan investasi.

“Pesan kepada masyarakat Meulaboh agar sama-sama menjaga pabrik ini. Supaya orang luar datang ke sini, yang pertama harus kita jaga keamanan. Kalau tidak, orang tidak akan datang ke tempat kita. Saya perlu tekankan di sini mari sama-sama kita jaga keamanan,” katanya.

Sementara itu, Hashim Djojohadikusumo, Direktur Utama Arsari Group, menyatakan rasa bangganya karena pabrik yang dirintis selama lebih dari satu dekade akhirnya bisa beroperasi penuh.

“Pembangunan pabrik ini memerlukan masa hampir 12 tahun untuk mewujudkan agar sampai rampung. Saya berbangga hari ini, kita dapat mewujudkan satu pabrik yang sederhana ini,” kata Hashim.

Baca Juga :  Marthunis Ajak Civitas Disdik Aceh Tanamkan Nilai Pengorbanan dan Integritas

Hasyim menuturkan pabrik itu menggunakan mesin berkapasitas tinggi sehingga akan menghasilkan 2.500 ton karet kering setiap bulan. Mesin itu akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan bahan baku.

“Nanti akan menghasilkan 2.500 ton karet kering setiap bulan. Kalau bahan baku cukup, kita akan ekspansi line kedua, dan hasilnya bisa berlipat ganda,” ujar Hashim.

“Mesin terpasang untuk mengolah 10 ton karet basah setiap jam, atau 5 ton karet kering setiap jam. Target pengolahan pabrik ini adalah 100 ton karet kering setiap hari,” lanjutnya.

Bupati Aceh Barat Tarmizi juga menyampaikan harapannya agar produksi karet dari pabrik ini suatu saat dapat diekspor langsung dari wilayah tersebut, meskipun keterbatasan infrastruktur masih menjadi tantangan.

“Kami sangat berharap hasil olahan karet ini bisa diekspor dari pelabuhan Aceh Barat, tapi saat ini pelabuhannya belum ada,” kata Tarmizi.

Editor: RedaksiReporter: Syaiful Anshori

Share :

Baca Juga

Daerah

Mualem Keluarkan Rekom Calon Pengurus Bank Aceh, Kandidat Diminta Persiapkan Dokumen Proses ke OJK

Aceh Besar

Usai Shalat Ied, Pemkab Aceh Besar Serahkan 4 Hewan Qurban

News

Marlina Muzakir Tanam Murbei, Dorong Kebangkitan Sutera Aceh

Aceh Barat

Panggung Kecil yang Penuh Makna di TK Kemala Bhayangkari 08 Meulaboh

Pemerintah Aceh

Pemerintah Aceh Terima Dividen Rp26,7 Miliar dari PT PEMA 

News

Akrab dan Ceria Halal bi Halal di Kediaman Pribadi Wagub Fadhlullah

Daerah

Dek Fadh Jadi Plh Gubernur Aceh, Lalu Apa Tugas & Wewenangnya? Berikut Penjelasannya

Daerah

Kemenkum Aceh Salurkan Ratusan Paket Daging Kurban