Home / Pemerintah Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025 - 18:53 WIB

Gubernur Aceh Minta Pantauan Ketat Harga Sembako dan Distribusi BBM di Tengah Penanganan Bencana

mm Tiara Ayu Juneva

Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf saat memimpin rapat koordinasi penanganan darurat bencana di Kantor Gubernur Aceh, Jumat (5/12/2025). Foto: Dok. Biro Adpim Setda Aceh

Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf saat memimpin rapat koordinasi penanganan darurat bencana di Kantor Gubernur Aceh, Jumat (5/12/2025). Foto: Dok. Biro Adpim Setda Aceh

Banda Aceh – Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, menyoroti maraknya praktik kenaikan harga sembako dan penyalahgunaan distribusi BBM di tengah penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah kabupaten di Aceh.

Gubernur meminta aparat untuk mengawasi secara ketat ruko kelontong dan pedagang yang diduga memanfaatkan situasi darurat. Ia juga menyinggung antrean panjang di SPBU yang kerap berujung pada aksi penjualan kembali BBM oleh oknum masyarakat.

“Ini kesempatan yang harus kita cegah. Jangan sampai mencekik leher orang,” ujar Mualem, sapaan akrab Gubernur, dalam rapat koordinasi penanganan darurat di Posko Kantor Gubernur Aceh, Jumat (5/12).

Mualem menggambarkan kondisi lapangan yang sangat berat, terutama di Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan sebagian Bireuen. Ia menyebut terdapat kampung-kampung yang hilang akibat banjir bandang.

Baca Juga :  DPRA Tetapkan 12 Raqan Prioritas 2025, Gubernur Tegaskan Komitmen Jawab Kebutuhan Masyarakat

Gubernur juga meminta perhatian khusus untuk area penyeberangan darurat seperti di Jembatan Kuta Blang. Ia menginstruksikan Basarnas dan Dinas Perhubungan mengambil alih operasional perahu kecil usai terjadinya insiden korban jatuh akibat derasnya arus sungai. “Air tajam sekali. Ini perlu kita awasi,” tegasnya.

Untuk mempercepat distribusi bantuan, Mualem mengarahkan agar arus pengambilan sembako dipindahkan dari Banda Aceh ke Krueng Geukueh dan Bandara Malikussaleh agar lebih dekat dengan wilayah terdampak. Selain itu, kebutuhan tenda dan air bersih diminta segera dipenuhi karena masih sangat minim di banyak titik pengungsian.

Baca Juga :  Gubernur Aceh Muzakir Manaf Serahkan Cendera Mata untuk Keluarga Pahlawan di HUT RI ke-80

Dalam rapat evaluasi harian yang dipimpin Sekda Aceh, M. Nasir, dilaporkan perkembangan terbaru penanganan bencana, yaitu:

  • 349 orang meninggal,

  • 92 orang hilang,

  • 842 titik pengungsian,

  • 775.346 jiwa atau 194.233 KK yang terdampak.

Sekda menyampaikan apresiasi kepada seluruh sektor yang terus bekerja di lapangan. Ia menggarisbawahi pentingnya konektivitas transportasi yang sangat membantu percepatan penanganan darurat.

Dinas Perhubungan Aceh melalui Sekretarisnya, Teuku Rizki, melaporkan pergerakan armada laut yang menjadi tulang punggung evakuasi dan distribusi. Pada Jumat, KMP Ekspres Bahari telah kembali ke Banda Aceh membawa 177 warga dari Pelabuhan Krueng Geukueh dan Langsa. KMP Wira Loewisa juga menyalurkan logistik LPG dan BBM, sementara kapal KN Antares mengangkut 80 ton bantuan menuju Krueng Geukueh untuk kemudian disalurkan ke Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Tamiang.

Baca Juga :  Biro PBJ Aceh Berikan Kemudahan Kepemilikan Rumah bagi Pegawai melalui Kerjasama dengan BTN

Di sektor darat, sejumlah akses utama masih terputus. Ruas Meureudu–Bireuen ditargetkan dapat dilalui kembali pada 12 Desember, sementara pembukaan akses KKA ke Bener Meriah menyisakan sekitar 18 kilometer.

PLN melaporkan bahwa jalur Arun–Bireuen diupayakan aktif kembali pada Minggu sehingga defisit pasokan listrik dapat berkurang. Pertamina juga memastikan distribusi BBM ke wilayah terisolir terus dilakukan lewat jalur udara, serta memastikan pasokan 45 ribu tabung LPG 3 kg telah tiba di Pelabuhan Ulee Lheue untuk didistribusikan ke SPBU.

Editor: Dahlan

Share :

Baca Juga

Pemerintah Aceh

Tinjau Lokasi Konservasi Gajah di Aceh Tengah, Mualem Komitmen Atasi Konflik Manusia-Satwa Liar 

Daerah

Sekda Aceh: Banjir dan Longsor Kali Ini yang Terparah, 75 Ribu Rumah Rusak dan Akses Terputus

Pemerintah Aceh

Kak Na Ajak: Inovasi Penting untuk Bersaing di tingkat Global

Pemerintah Aceh

Pemerintah Aceh Apresiasi Laporan DPRA Terkait Ranqan RPJMA 2025–2029
PULAU

Pemerintah Aceh

Mualem Tolak Opsi Kelola Bersama, Tegaskan Pulau adalah Hak Aceh

Pemerintah Aceh

Ajang FLS3N Disabilitas Wilayah III Dimulai, Disdik Aceh: Ini Panggung Bagi Talenta Istimewa

Pemerintah Aceh

Pertemuan Dengan Delegasi Bahrain & UEA, Ini Kata Wagub Aceh Fadhlullah

Nasional

Menteri Abdul Mu’ti: Pendidikan Aceh Harus Berbasis Karakter dan Keadilan Akses