JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menegaskan bahwa proses aktivasi rekening dormant atau tidak aktif tidak dikenakan biaya apa pun dan tidak mewajibkan nasabah melakukan setor tunai dalam jumlah tertentu.
Penegasan ini disampaikan BNI sebagai respons atas pertanyaan publik yang beredar mengenai kewajiban setor tunai sebesar Rp100.000 untuk mengaktifkan kembali rekening yang sudah tidak aktif. Melalui keterangan resmi, BNI menyampaikan bahwa reaktivasi rekening dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan tidak memberatkan nasabah.
“BNI berkomitmen untuk patuh terhadap regulasi yang berlaku dalam menjaga integritas sistem keuangan. Kami juga ingin memastikan nasabah merasa aman dan tidak terbebani dalam proses reaktivasi rekening,” ujar Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan. Rabu, 6 Agustus 2025.
Untuk mengaktifkan kembali rekening dormant, nasabah hanya perlu mendatangi kantor cabang BNI terdekat dengan membawa identitas asli yang masih berlaku, buku tabungan, dan kartu debit rekening terkait. Setelah itu, nasabah cukup melakukan salah satu transaksi seperti setor tunai, tarik tunai, atau pemindahbukuan, dan rekening akan kembali aktif.
Putrama menambahkan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen BNI dalam menjaga keamanan dana dan data nasabah, sekaligus mendukung pemerintah dalam menciptakan sistem keuangan yang sehat serta mencegah potensi penyalahgunaan rekening tidak aktif.
BNI juga mengimbau nasabah untuk rutin melakukan aktivitas perbankan agar rekening tidak masuk kategori dormant. Kegiatan seperti transfer dana, pembayaran tagihan, penyetoran, hingga transaksi melalui layanan digital banking BNI dapat menjaga status aktif rekening.
Selain itu, pembaruan data pribadi seperti nomor telepon dan alamat email juga penting dilakukan secara berkala agar nasabah terus mendapatkan informasi resmi dan notifikasi penting dari BNI.
“Langkah ini kami harapkan dapat meningkatkan kesadaran nasabah dalam menjaga keterbaruan data dan keaktifan rekening, serta menjadi bagian dari upaya bersama menciptakan ekosistem keuangan nasional yang lebih aman dan sehat,” tutup Putrama.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi