Aceh Besar – Bank Aceh kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta pemberdayaan ekonomi perempuan prasejahtera di Aceh. Langkah ini diwujudkan melalui penyaluran pembiayaan sebesar Rp50 miliar kepada Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA) Syariah pada Rabu, 17 September 2025, bertempat di Neuheun Aceh Besar.
Kerja sama ini merupakan kelanjutan kemitraan yang telah terjalin sejak 2006. Bahkan, di tengah pandemi COVID-19 pada 2019, Bank Aceh juga menyalurkan pembiayaan sebesar Rp200 miliar kepada KOMIDA Syariah. Dengan durasi kemitraan selama 19 tahun, sinergi kedua pihak terbukti konsisten mendukung perekonomian masyarakat Aceh.
KOMIDA Syariah berfokus pada penyaluran pembiayaan untuk perempuan berpendapatan rendah dan melayani lebih dari 43.000 anggota di 21 kabupaten/kota di seluruh Provinsi Aceh melalui 22 kantor cabang. Koperasi ini berawal dari Yayasan Mitra Dhuafa (YAMIDA) yang didirikan pada 2004, dan mulai memberikan pendampingan bagi korban Tsunami Aceh pada 2005.
Direktur Utama Bank Aceh, Fadhil Ilyas, menyatakan bahwa tujuan kerja sama ini adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat prasejahtera, khususnya kaum perempuan produktif. “Dengan modal usaha yang kami gulirkan, kami berharap dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menjadi solusi bagi peningkatan kesejahteraan,” ujar Fadhil.
Fadhil menambahkan, penyaluran pembiayaan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan UMKM di berbagai sektor sekaligus meningkatkan inklusi keuangan bagi mereka yang belum memiliki akses perbankan. Kemitraan ini juga menjadi bagian dari komitmen Bank Aceh dalam program pengentasan kemiskinan melalui sinergi dengan pemerintah dan sektor swasta.
Pembiayaan diberikan melalui skema linkage program, yang kemudian disalurkan kembali kepada anggota dalam bentuk pinjaman. Besaran pinjaman bervariasi mulai dari Rp500 ribu hingga Rp35 juta dengan jangka waktu maksimal 36 bulan. Selain bantuan finansial, program ini disertai pembinaan rutin melalui pertemuan mingguan bagi kelompok yang terdiri dari 4-8 perempuan prasejahtera.***
Editor: DahlanReporter: Syaiful AB