Banda Aceh – Dinas Pendidikan Aceh kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM). Survei ini bertujuan mengukur seberapa bermanfaat, mudah diakses, dan sesuai harapan masyarakat terhadap layanan pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., DEA., menyatakan bahwa survei menjadi wadah penting bagi masyarakat, guru, tenaga kependidikan, serta pemangku kepentingan pendidikan untuk menyampaikan pandangan dan pengalaman mereka.
“Survei ini adalah ruang bagi masyarakat untuk menilai kualitas pelayanan di Dinas Pendidikan Aceh maupun di Cabang Dinas di seluruh kabupaten/kota. Hasilnya akan menjadi cermin bagi kami dalam memperbaiki dan meningkatkan pelayanan ke depan,” ujar Marthunis, Kamis, 18 September 2025.
Marthunis mendorong partisipasi luas masyarakat dengan mengakses survei melalui media sosial resmi Dinas Pendidikan Aceh di Instagram dan Facebook, atau langsung melalui tautan: https://s.id/SKMDISDIKACEH.
Survei ini mengukur sembilan indikator utama, termasuk kesesuaian persyaratan layanan, kemudahan prosedur, kecepatan waktu, kewajaran biaya, kesesuaian hasil dengan standar, hingga kompetensi dan keramahan petugas. Selain itu, survei menilai ketersediaan maklumat pelayanan dan penanganan pengaduan pengguna layanan.
Menariknya, survei juga menyinggung aspek persepsi antikorupsi. Masyarakat dapat menilai potensi diskriminasi, praktik di luar prosedur, pungutan liar, hingga adanya percaloan. Hasilnya akan menjadi dasar penyusunan Indeks Persepsi Antikorupsi (IPAK), yang berfungsi sebagai tolok ukur integritas pelayanan publik di lingkungan pendidikan.
Dengan dua instrumen ini—Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan IPAK—Dinas Pendidikan Aceh berharap memperoleh evaluasi pelayanan yang komprehensif. Hasil survei tidak sekadar angka, tetapi menjadi dasar kebijakan pelayanan yang lebih responsif, transparan, dan berintegritas.
“Harapan kami, seluruh stakeholder pendidikan di Aceh bisa berpartisipasi aktif. Semakin banyak yang terlibat, semakin akurat potret pelayanan yang kita dapatkan. Semua ini bermuara pada peningkatan layanan pendidikan yang lebih baik untuk masyarakat,” tutup Marthunis.***
Editor: DahlanReporter: Syaiful AB