BANDA ACEH β Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Prof. Mujiburrahman, memberikan apresiasi tinggi kepada Jusuf Kalla atas peran krusialnya dalam mewujudkan perdamaian di Aceh. Pernyataan ini disampaikan dalam rangka peringatan 2 Dekade Damai Aceh pada Kamis, 14 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Prof. Mujiburrahman menegaskan bahwa perdamaian Aceh bukan hadiah yang datang tiba-tiba, melainkan hasil dari proses panjang, penuh pengorbanan, kebijaksanaan, dan kesabaran para tokoh, pemimpin, dan seluruh elemen masyarakat. βIa bukanlah hadiah yang datang tiba-tiba, melainkan hasil dari proses panjang, penuh pengorbanan, kebijaksanaan, dan kesabaran para tokoh, pemimpin, dan seluruh elemen masyarakat,β jelasnya.
Rektor UIN Ar-Raniry juga menyoroti peran strategis Jusuf Kalla dalam perundingan damai Aceh. Direktur EmrusCorner, Dr. Emrus Sihombing, menyebutkan bahwa Jusuf Kalla adalah ahli mengelola perdamaian, tegas dan cepat dalam mengambil keputusan. Selain itu, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menegaskan bahwa Jusuf Kalla merupakan negosiator unggul dan simbol kebanggaan kita semua, dan kiprahnya telah teruji dalam misi kemanusiaan dan perdamaian.
Prof. Mujiburrahman menambahkan, dua dekade perdamaian Aceh memberikan banyak pelajaran, antara lain: dialog selalu lebih mulia daripada kekerasan, pembangunan bermakna hanya jika dibangun di atas pondasi keadilan dan persatuan, serta generasi muda harus menjadi penjaga estafet perdamaian, bukan hanya penikmat hasilnya.
Selain memberikan penghargaan kepada tokoh perdamaian, UIN Ar-Raniry berkomitmen untuk terus mengkaji, mendiskusikan, dan mensosialisasikan pentingnya menjaga perdamaian. Rektor menegaskan rencana pembangunan Museum Perdamaian di kampus sebagai pusat riset perdamaian Aceh yang memiliki energi sebagai purwarupa perdamaian dunia. Dukungan dari Jusuf Kalla, Pemerintah Aceh, dan seluruh tokoh perdamaian sangat diharapkan agar sejarah perjuangan perdamaian terdokumentasikan dengan baik dan menjadi bahan kajian bagi peneliti lokal, nasional, dan internasional.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi