Ambon – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dijalani sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Maluku Tenggara berakhir tragis. Dua orang mahasiswa, yakni Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo, tewas akibat kecelakaan laut saat menumpangi sebuah longboat yang terbalik di Perairan Pulau Wahr, Selasa (1/7/2025).
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.07 WIT. Longboat yang membawa 12 penumpang tersebut bertolak dari Desa Debut menuju Pulau Wahr. Namun nahas, di tengah perjalanan, kapal kecil itu terbalik dan menyebabkan penumpangnya tercebur ke laut.
Pos SAR Tual menerima laporan kecelakaan dari seorang pelapor bernama Fauziadiah pada pukul 15.40 WIT. Tim gabungan dari Basarnas Ambon, TNI, Polri, dan unsur potensi SAR langsung dikerahkan ke lokasi menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB) dari Dermaga PSDKP Tual.
“Tim gabungan telah melaksanakan tugas operasi SAR dan evakuasi hingga jasad dua mahasiswa UGM, yakni Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo yang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Maluku mengalami kecelakaan laut dan meninggal diserahkan ke rumah sakit di Langgur,” kata Kepala Kantor SAR Ambon, Muhamad Arafah, saat memberikan keterangan pers di Ambon, Rabu (2/7).
Tim SAR bergerak cepat dan tiba di Desa Debut pukul 17.30 WIT. Setelah berkoordinasi dengan warga setempat, jumlah korban pun diperbarui dari laporan awal tujuh orang menjadi 12 orang penumpang. Dari total itu, 10 orang dinyatakan selamat, satu orang ditemukan meninggal dunia, dan satu lainnya masih hilang.
Pencarian terhadap satu korban hilang dilakukan oleh tim SAR gabungan dibantu warga hingga malam hari. “Pada pukul 23.00 WIT, satu orang korban lainnya berhasil ditemukan oleh unsur masyarakat dalam keadaan meninggal dunia, kemudian dievakuasi oleh Tim SAR gabungan menuju Rumah Sakit Karel Sadsuitubun guna penanganan lebih lanjut,” jelas Arafah.
Kedua korban tewas diketahui merupakan mahasiswa UGM yang sedang menjalani KKN di wilayah tersebut. Pemulangan jasad keduanya kini menjadi tanggung jawab pihak keluarga masing-masing.
Sementara itu, 10 korban selamat dalam peristiwa tersebut adalah Daeren Sakti Hermanu, Muhammad Arva Sagraha, Ridwan Rahardian Wijaya, Afifudin Baliya Pratista Halimawan, serta warga lokal bernama Maikel Letsoin (28), Marvel Letsoin (26), Mikel Mipuka (27), Atin Letsoin (16), dan Penus Letsoin (27).
Menurut Arafah, insiden ini menjadi pengingat pentingnya aspek keselamatan dalam setiap kegiatan di wilayah perairan, terutama bagi masyarakat maupun kelompok yang sedang melakukan kegiatan lapangan seperti KKN. Ia juga mengapresiasi keterlibatan aktif masyarakat setempat dalam proses pencarian dan evakuasi korban.
Dengan berakhirnya operasi pencarian dan seluruh korban telah dievakuasi, pihak SAR menyatakan operasi dinyatakan selesai. [antara]
Editor: RedaksiReporter: RedaksiSumber: https://www.antaranews.com/berita/4937513/sar-ambon-pemulangan-jasad-dua-mahasiswa-ugm-tanggung-jawab-keluarga?utm_source=antaranews&utm_medium=desktop&utm_campaign=editor_picks