Home / Ekbis / Nasional

Rabu, 18 Juni 2025 - 12:34 WIB

Harga Minyak hingga Harga Emas Meroket, Waspada Badai Ekonomi

mm Tika Fitri Lestari

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan kenaikan 6,5 persen itu dihitung dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan kenaikan 6,5 persen itu dihitung dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Jakarta – Serangan udara Israel pada 13 Juni 2025 yang menewaskan sejumlah pemimpin militer Iran, disusul rentetan serangan balasan berupa drone peledak dari Teheran, memicu eskalasi serius di Timur Tengah. Hal ini bisa memicu badai ekonomi di dunia.

Ekonomi dan pakar kebijakan publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menilai konflik ini bisa menjalar menjadi perang regional bahkan global, dengan dampak besar bagi stabilitas ekonomi dunia.

Baca Juga :  Ketua TP PKK Aceh dan Ketua YJI Bahas Kerja Sama untuk Tingkatkan Kesehatan Jantung Remaja dan Perempuan

Salah satu gejala awal dari guncangan ini terlihat dari lonjakan harga minyak mentah dunia. Harga Brent naik 5 persen, sementara kontrak berjangka sempat meroket lebih dari 13 persen. Minyak mentah WTI pun naik di atas USD 73 per barel, atau lebih dari 6 persen dalam sehari.

“Pada 13 Juni 2025, tak lama setelah eskalasi konflik, harga minyak mentah jenis Brent, yang menjadi standar internasional, melonjak 5 persen, bahkan kontrak berjangka minyak sempat melonjak lebih dari 13 persen,” kata Achmad, Rabu (18/6/2025).

Baca Juga :  Istana Pastikan Prabowo Putuskan Polemik 4 Pulau Berdasarkan Aspirasi-Historis

Selat Hormuz Diancam

Kenaikan ini dipicu oleh kekhawatiran akan gangguan pasokan dari kawasan Teluk, khususnya di Selat Hormuz jalur vital yang dilalui 20% pasokan minyak dunia.

“Lonjakan ini adalah respons langsung terhadap kekhawatiran akan gangguan pasokan di Timur Tengah,” ujarnya.

Harga Minyak Berpotensi Melambung Tinggi

Menurutnya, jika konflik yang meluas maka akan mendorong harga minyak akan melambung tinggi, mencapai level yang belum pernah kita saksikan sebelumnya.

Baca Juga :  Penjualan Hewan Kurban Tahun 2025 Turun?

“Kenaikan harga minyak ini bukan sekadar angka di papan perdagangan,” imbuhnya.

Konflik yang berkepanjangan dan meluas juga akan berdampak terhadap kenaikan biaya produksi bagi hampir semua industri, kenaikan biaya transportasi, dan pada akhirnya, kenaikan harga barang dan jasa yang akan memukul daya beli masyarakat.

Editor: RedaksiSumber: https://liputan6.com

Share :

Baca Juga

Nasional

Bertemu Menteri Ekraf, Mualem Minta Perhatian Khusus

Nasional

Gunungan Duit Rp 11,8 Triliun Jadi Sitaan Kejagung Terbesar Sepanjang Sejarah

Ekbis

Bangun Kolaborasi Strategis, RCEO BSI Aceh Kunjungi Rektor UIN Ar-Raniry

Ekbis

Klaim Asuransi Umum Naik 4,8 Persen, Capai Rp10,9 Triliun di Awal 2025

Nasional

Kemendagri Dorong ASN Berinovasi tanpa Takut Kesalahan Administratif

Nasional

PM Kanada Undang Prabowo ke KTT G7 Pertengahan Juni

Ekbis

Gelar RUPST, BSI Tetapkan Dividen Total Rp1,05 Triliun dan Angkat Anggoro Eko Cahyo Sebagai Dirut

Nasional

Berbagi Takjil dan Buka Puasa Bersama, Kapolri Perkuat Sinergi dengan Media dan Masyarakat