BANDA ACEH – Suasana harmonis mewarnai dunia jurnalistik Aceh saat Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online (PW IWO) Aceh menggelar tradisi berbagi meugang dalam rangka menyambut Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Kamis, 5 Juni 2025. Tradisi ini bukan sekadar simbol berbagi daging, melainkan langkah nyata menjaga solidaritas dan memperkuat ikatan antarsesama jurnalis dari berbagai organisasi pers.
Tak hanya anggota IWO yang mendapat manfaat dari program tersebut. Para wartawan dari organisasi lain seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Serikat Pers Seluruh Indonesia (SPS), dan Persatuan Pewarta Indonesia (PPI) juga turut menerima pembagian daging meugang, menciptakan suasana kebersamaan lintas batas organisasi.
Ketua PW IWO Aceh, Chairan Manggeng, membeberkan alasan di balik konsistensi program ini. Baginya, kebersamaan lebih penting dari sekadar identitas organisasi.
“Ini sudah menjadi program rutin, dan ini sudah yang ketiga kali kami jalankan. Harapannya, nilai kebersamaan ini terus terjaga. IWO tidak pernah merasa bersaing, karena kami yakin bahwa kebersamaan adalah kekuatan kita,” tegas Chairan tanpa ragu.
Pernyataan tersebut sekaligus membantah anggapan bahwa antarorganisasi wartawan kerap bersaing dalam berbagai forum. Chairan memastikan, IWO bukan kompetitor, melainkan bagian dari keluarga besar media yang wajib saling mendukung dan memperkuat satu sama lain.
Program meugang ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Aceh yang turut mendorong terwujudnya sinergi positif di kalangan pers. Langkah konkret tersebut mendapat respons hangat dari para jurnalis penerima manfaat yang mengapresiasi kepedulian IWO Aceh terhadap sesama wartawan, khususnya menjelang hari besar keagamaan.
Di balik suasana hangat pembagian daging, terselip pesan kuat tentang pentingnya menjaga hubungan harmonis di dunia jurnalistik. IWO Aceh membuktikan bahwa tradisi bisa menjadi alat pemersatu yang efektif di tengah perbedaan dan dinamika organisasi pers.
Program ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai kebersamaan, empati, dan persaudaraan harus tetap menjadi fondasi utama dalam menjalankan profesi jurnalis. Di tengah tantangan kerja lapangan dan perbedaan pandangan, keharmonisan antarsesama wartawan adalah benteng terakhir dalam menjaga independensi dan integritas dunia pers di Aceh.
Tradisi meugang yang dilaksanakan IWO Aceh bukan hanya tentang berbagi daging menjelang Iduladha. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi simbol kuat dari semangat saling peduli yang terus dijaga dan diwariskan antargenerasi jurnalis di Tanah Rencong.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi