BANDUNG – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI), Taufik Hidayat, melayat ke rumah duka almarhum Iie Sumirat di Jl. Sukabakti VII No. 60, RT 03/RW 07, Sukapura, Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, Rabu dini hari, 23 Juli 2025.
Wamenpora tiba sekitar pukul 02.00 WIB, setelah menerima kabar duka dari rekan-rekan bulu tangkis. Kedatangannya bersama rombongan disambut hangat oleh keluarga besar almarhum.
Almarhum Iie Sumirat, yang lahir di Bandung pada 15 November 1950, dikenal sebagai salah satu legenda bulu tangkis Indonesia. Ia juga merupakan sosok penting dalam perjalanan awal karier Taufik Hidayat di dunia bulu tangkis.
“Tanpa beliau, saya tidak akan bisa sampai di titik ini. Dari umur 9 tahun saya mulai berlatih dengan beliau sampai usia 14 tahun. Diajarin dasar-dasar bulu tangkis seperti apa. Beliau juga menjadi salah satu panutan bulu tangkis Tanah Air,” kenang Taufik dengan haru.
Di tengah suasana duka, Taufik mengaku kehilangan figur yang sudah ia anggap seperti orang tua sendiri.
“Yang menemukan saya, yang melahirkan saya di dunia bulu tangkis ya beliau ini. Saya sangat kehilangan. Dari kemarin sudah ada niat ke Bandung karena beliau sakit, tapi belum sempat. Begitu dikabari, saya langsung ke sini,” tuturnya.
Taufik juga mengenang kedekatannya dengan almarhum semasa kecil. “Waktu kecil, kalau tidak latihan saya tidur di rumah beliau. Karena rumah dan lapangannya berdampingan. Sampai sekarang pun masih ada,” tambahnya.
Iie Sumirat adalah salah satu pilar kejayaan bulu tangkis Indonesia di era 1970-an. Ia menjadi bagian tim yang membawa Indonesia meraih gelar juara Thomas Cup tahun 1976 dan 1979. Salah satu pencapaian individunya yang paling gemilang adalah saat menjadi juara Kejuaraan Invitasi Asia 1976 di Bangkok, ajang bergengsi yang mempertemukan kekuatan Indonesia dan Tiongkok yang kala itu jarang beradu secara resmi.
Tak hanya itu, ia juga berhasil meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 1977, edisi perdana turnamen tersebut, menegaskan statusnya sebagai pemain elite dunia.
Usai pensiun dari dunia kompetitif, Iie Sumirat aktif sebagai pelatih dan pembina atlet muda. Ia menjadi tokoh penting di PB SGS Bandung dan dikenal sebagai pencetak atlet-atlet berbakat dari Jawa Barat.
“Semua ada masanya. Karier sebagai atlet tidak abadi. Maka dari itu, manfaatkan waktu sebaik mungkin, dan terus berjuang demi Indonesia yang lebih baik,” pesan Taufik Hidayat sebagai penutup dalam suasana duka yang mendalam.
Diketahui, almarhum Iie Sumirat meninggal dunia pada Selasa, 22 Juli 2025.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi