Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menutup secara resmi Festival Kemerdekaan Pasar Aceh dan Pasar Al-Mahirah pada Minggu, 17 Agustus 2025. Penutupan digelar di Lantai III Gedung Pasar Aceh Baru, Jalan Diponegoro, sekaligus penyerahan hadiah bagi pemenang lomba dan doorprize untuk pengunjung yang beruntung.
Mengusung tema “Pasar Aceh Naik Kelas, Rayakan Kemerdekaan bersama Pasar Lokal” dengan tagline “Saatnya Kembali ke Pasar”, festival yang berlangsung sejak 1 Agustus 2025 ini mendapat antusias tinggi dari masyarakat. Sepanjang acara, lebih dari tujuh ribu voucher atau kupon berhadiah diedarkan, dengan ketentuan setiap pengunjung yang berbelanja minimal Rp 100 ribu mendapatkan satu kupon pembayaran tunai dan dua kupon jika menggunakan QRIS.
“Hari ini, Pasar Aceh terasa istimewa. Ramai, meriah, dan penuh warna. Sejak awal festival ini digelar, jumlah pengunjung melonjak hingga 40 persen,” ujar Wali Kota Illiza usai penyerahan hadiah.
Ia menambahkan, peningkatan kunjungan bukan hanya menghadirkan suasana pasar yang hidup, tetapi juga meningkatkan omzet para pedagang. “Inilah yang kita sebut kemerdekaan ekonomi – ketika rakyat berdaulat atas usaha dan rezekinya sendiri,” tuturnya.
Illiza menyebutkan, distribusi voucher kemerdekaan melebihi target awal 3.000 voucher, dengan estimasi perputaran uang mencapai Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar. Mayoritas transaksi dilakukan melalui QRIS, menunjukkan pertumbuhan ekonomi rakyat melalui kolaborasi dan inovasi.
Sejak diresmikan pada 1990, Pasar Aceh menjadi ikon perdagangan Banda Aceh. Illiza menegaskan, festival ini membuktikan pasar tradisional tetap relevan sebagai pusat interaksi, budaya, dan inovasi, tanpa kehilangan identitasnya.
Selain itu, wali kota juga menekankan pentingnya relokasi pedagang dari eks bangunan Pasar Aceh Shopping Center yang akan dibongkar. “Dengan semangat kebersamaan, kita sepakat melakukan relokasi sementara ke Pasar Aceh Baru. Pasar Aceh yang baru akan lebih representatif, aman, nyaman, dan tetap Islami,” katanya.
Ke depan, Pemerintah Kota Banda Aceh berkomitmen mendukung revitalisasi pasar, pemberdayaan UMKM, dan pembinaan generasi muda kreatif. Illiza juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia, Bank Aceh Syariah, Telkom, dan seluruh pihak yang berkolaborasi dalam kesuksesan festival.
Menurut Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Banda Aceh, festival ini menghadirkan lebih dari 30 mitra, mulai dari perbankan, instansi pemerintah, BUMD, industri kecantikan, talent agency, hingga UMKM. Rangkaian acara bersifat inklusif dan ramah semua usia, termasuk lomba mewarnai, diskusi inkubasi ide pengembangan Pasar Aceh, pelatihan konten kreator, lomba khas pasar, serta lomba masak sehat, murah, dan enak.
Tak kalah semarak, 32 merchant tampil dalam fashion show bersama Dekranasda Banda Aceh yang melibatkan 30 model profesional dan 30 makeup artist, didukung Bazar UMKM serta booth promosi produk dan kuliner khas Banda Aceh.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi