Home / News

Senin, 9 Juni 2025 - 16:26 WIB

Rumah Singgah BFLF, Rumah Kedua Pasien Aceh Saat Idul Adha Tiba

mm Redaksi

Pasien dan pendamping di Rumah Singgah BFLF Banda Aceh rayakan Idul Adha penuh haru dan kekuatan bersama keluarga baru. FOTO: IST

Pasien dan pendamping di Rumah Singgah BFLF Banda Aceh rayakan Idul Adha penuh haru dan kekuatan bersama keluarga baru. FOTO: IST

BANDA ACEH – Saat kebanyakan masyarakat Aceh kembali ke kampung halaman untuk merayakan Idul Adha bersama keluarga, puluhan pasien dari berbagai daerah justru harus menetap jauh dari rumah di Rumah Singgah Blood For Life Foundation (BFLF) Indonesia, Banda Aceh. Mereka menghadapi hari raya dengan kondisi kesehatan yang belum pulih, sehingga tidak bisa pulang ke rumah.

Sebanyak 34 orang yang terdiri dari 11 pasien, 22 pendamping, dan lima pengurus menempati dua rumah singgah BFLF yang berlokasi di Jalan Kepiting No. 5, Banda Baru, dan Jalan Arifin Ahmad II, Ie Masen Kayee Adang, Banda Aceh. Pasien-pasien ini berasal dari Aceh Utara, Bireuen, Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Bener Meriah, hingga Subulussalam.

Baca Juga :  Akrab dan Ceria Halal bi Halal di Kediaman Pribadi Wagub Fadhlullah

Yusmawati (44), pasien autoimun asal Aceh Utara, mengaku sangat merindukan anaknya selama menjalani pengobatan lanjutan di RSUD Zainoel Abidin. “Saya rindu anak,” ujarnya sambil menyiapkan daging kurban yang dibagikan di rumah singgah pada hari Idul Adha kedua.

Pengurus rumah singgah pun menawarkan solusi dengan berkata, “Masaklah daging kurban itu, bu. Nanti kirimkan pakai mobil L300 ke kampung untuk anak. Itu sedekah orang-orang yang peduli.” Usulan ini diterima dengan sukacita oleh Yusmawati dan pasien lain, yang memasak daging bersama untuk dibagikan.

Baca Juga :  Hadiri Haul ke-4 Abu Usman Pedeung, Mualem Siap Bantu Pembangunan Masjid Seribu Tiang 

Michael Octaviano, Ketua Yayasan BFLF Indonesia, menegaskan bahwa rumah singgah selalu terbuka bagi pasien, bahkan saat hari besar seperti Idul Adha. “Orang sakit tidak bisa menunggu sembuh setelah lebaran. Justru saat semua orang pulang, mereka membutuhkan tempat yang aman untuk beristirahat dan melanjutkan pengobatan,” jelas Michael.

Menurut Michael, kehadiran masyarakat untuk menyapa para pasien juga sangat berarti. “Senyum, cerita, bahkan makanan rumah bisa menjadi obat penenang bagi mereka yang sedang menahan sakit,” tambahnya.

Baca Juga :  Irjen Dr. Achmad Kartiko Pimpin Upacara Sertijab Wakapolda Aceh 

Sejak berdiri, rumah singgah ini telah membantu 1.506 pasien dan pendamping dari seluruh Aceh. Rumah singgah BFLF bukan hanya sekadar tempat berteduh, melainkan juga ruang berbagi dan tempat berlindung bagi mereka yang bersabar dalam perjuangan menuju kesembuhan.

“Karena bagi mereka yang sedang berjuang sembuh, setiap hari adalah perjuangan. Dan setiap kepedulian adalah cinta yang menyembuhkan,” tutup Michael. (RED)

Editor: RedaksiReporter: Syaiful AB

Share :

Baca Juga

Daerah

Ditreskrimsus Polda Aceh Usut Dugaan Korupsi PT Pos Indonesia Cabang Pembantu Rimo Aceh Singkil

News

Plt Sekda Aceh : Sinkronisasi RPJM Kabupaten, Provinsi dan Nasional Penting untuk Wujudkan Visi Misi Pemerintah 

News

Isu LGBT, Imunisasi, dan Stunting Mengemuka pada Diskusi Kadiskes Aceh dengan Wartawan

Daerah

Polisi Terima Print Chat Tersangka dan Korban Dugaan Pelecehan Santriwati di Banda Aceh, Ini Isinya

News

Wagub Fadhlullah: Draft Revisi UUPA harus Segera Kita Serahkan ke DPR RI

Daerah

Otoritas Pelabuhan Ulee Lheue Imbau Penumpang Beli Tiket Resmi Demi Keselamatan dan Perlindungan Asuransi

Aceh Besar

Aceh Besar Paparkan Profil Beuradeun pada Lomba Gampong Tingkat Provinsi Aceh

News

Akrab dan Ceria Halal bi Halal di Kediaman Pribadi Wagub Fadhlullah