Simeulue – Peringatan Milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke-49 di Kabupaten Simeulue berlangsung khidmat dan penuh makna. Acara yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an tersebut turut dihadiri unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, para mantan kombatan, serta para undangan lainnya. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung tertib hingga acara ditutup dengan makan bersama. Kamis, (04/12/2025).
Salah satu agenda yang menjadi perhatian dalam peringatan tahun ini adalah pemberian santunan kepada anak yatim, sebagai bentuk kepedulian sosial sekaligus penegasan bahwa nilai-nilai kemanusiaan tetap dijunjung tinggi dalam setiap kegiatan KPA di daerah.
Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Simeulue, Hermansyah, dalam sambutannya mengatakan bahwa peringatan Milad GAM bukan hanya mengenang sejarah masa lalu, tetapi juga menjadi momen mempererat silaturahmi dan menjaga perdamaian yang telah berlangsung sejak penandatanganan MoU Helsinki.
“Perang itu mahal, tetapi lebih mahal lagi perdamaian. Perdamaian itu memang mahal, namun lebih mahal lagi menjaga dan merawat perdamaian itu,”tegas Hermansyah.
Ia juga mendorong pemerintah pusat untuk memberi perhatian lebih terhadap para mantan kombatan dan masyarakat Aceh, termasuk percepatan realisasi seluruh poin yang tertuang dalam MoU Helsinki.
Sementara itu, Juru Bicara KPA Perwakilan Simeulue, Adrimansyah, menekankan pentingnya soliditas seluruh struktur KPA dan PA di daerah. Ia berharap momentum Milad GAM ke-49 dapat memperkuat persatuan dan menjaga norma-norma perdamaian.
“Seluruh jajaran KPA dan PA Simeulue harus tetap satu komando serta mendukung penuh program Ketua KPA Pusat yang kini menjabat sebagai Gubernur Aceh,” pungkasnya
Rangkaian kegiatan diakhiri dengan doa bersama dan makan bersama sebagai simbol kebersamaan. Pemberian santunan anak yatim menjadi penutup yang menegaskan bahwa peringatan Milad GAM tidak hanya bernilai historis, tetapi juga sarat nilai kemanusiaan serta solidaritas sosial.
Editor: Dahlan












