ACEH NOW – Dulu, serangan jantung kerap dikaitkan dengan usia lanjut. Kisah tentang kakek atau nenek yang mendadak terkena serangan jantung mungkin sudah biasa kita dengar. Namun, kini tren mulai bergeser. Catatan medis menunjukkan semakin banyak kasus serangan jantung yang dialami anak muda berusia 20 hingga 40 tahun. Fenomena ini tentu menjadi alarm bagi kita semua: penyakit jantung tidak lagi menunggu uban tiba, ia bisa datang jauh lebih cepat dari yang dibayangkan.
Mengapa Anak Muda Bisa Terkena Serangan Jantung?
Banyak orang muda merasa tubuhnya masih kuat dan penuh energi. Anggapan ini sering membuat mereka abai terhadap tanda-tanda awal yang bisa berujung fatal. Faktanya, ada sejumlah faktor yang menjadikan generasi muda rentan terkena penyakit jantung, di antaranya:
- Pola makan tidak sehat
 Konsumsi makanan cepat saji, gorengan, minuman manis, serta kopi berlebihan menjadi bagian dari gaya hidup modern. Padahal, pola makan tinggi lemak dan gula bisa memicu obesitas, kolesterol tinggi, serta tekanan darah tinggi—semua faktor yang memperberat kerja jantung.
- Kurang aktivitas fisik
 Rutinitas yang didominasi duduk lama di depan layar membuat tubuh jarang bergerak. Kurangnya olahraga menyebabkan aliran darah tidak optimal dan metabolisme tubuh terganggu, sehingga risiko gangguan jantung meningkat.
- Stres kronis
 Tekanan pekerjaan, target kuliah, tuntutan sosial, hingga masalah pribadi membuat anak muda rentan stres. Kondisi ini memicu hormon tertentu yang, jika terus-menerus meningkat, dapat merusak kesehatan jantung.
- Kebiasaan merokok dan vape
 Banyak generasi muda menganggap rokok atau vape hanya sekadar gaya hidup. Padahal, nikotin dan zat kimia lain di dalamnya dapat merusak pembuluh darah, mempercepat penumpukan plak, dan memicu serangan jantung di usia dini.
- Faktor genetik dan metabolik
 Anak muda dengan riwayat keluarga penderita penyakit jantung, kolesterol tinggi, atau diabetes juga lebih berisiko. Bahkan, seseorang yang rajin olahraga sekalipun tetap bisa terkena serangan jantung jika faktor genetik dan metabolik diabaikan.
Gejala yang Sering Diabaikan Tanda-tanda Serangan Jantung
Serangan jantung pada usia muda sering kali tidak menunjukkan gejala dramatis. Beberapa tanda yang patut diwaspadai antara lain:
- Rasa tidak nyaman atau nyeri ringan di dada
- Nyeri menjalar ke lengan kiri, punggung, atau rahang
- Sesak napas meski tidak beraktivitas berat
- Mual, pusing, atau keringat dingin tanpa sebab jelas
Sayangnya, banyak anak muda menganggap gejala ini sekadar “masuk angin” atau kelelahan. Akibatnya, penanganan medis sering terlambat dilakukan.
Cara Mencegah Serangan Jantung Sejak Dini
Berita baiknya, serangan jantung bisa dicegah dengan langkah sederhana yang konsisten. Beberapa di antaranya:
- Mengatur pola makan sehat dengan lebih banyak sayur, buah, dan makanan utuh.
- Rutin berolahraga minimal 30 menit sehari, seperti jogging, bersepeda, atau berenang.
- Mengelola stres dengan baik melalui meditasi, hobi, atau istirahat cukup.
- Mengurangi atau berhenti merokok serta menghindari konsumsi alkohol.
- Menjaga berat badan ideal dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Ingat, jantung tidak bisa berbicara, tapi ia selalu memberi tanda. Dengarkan tubuhmu, ubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat, dan jadikan kesehatan sebagai prioritas. Karena hidup ini terlalu berharga untuk dihentikan tiba-tiba.***
Editor: DahlanReporter: Syaiful AB

 











