JAKARTA – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menyetujui usulan formasi jabatan fungsional guru madrasah serta guru pendidikan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu yang diajukan Kementerian Agama (Kemenag). Total ada 191.296 formasi yang disetujui.
Direktur GTK Madrasah Kemenag, Fesal Musaad, menyebut persetujuan ini merupakan langkah penting dalam peningkatan profesionalisme dan pengembangan karier guru di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, usulan tersebut sudah mendapatkan persetujuan melalui surat Menteri PANRB Nomor: B/2992/M.SM.01.00/2025 tanggal 7 Juli 2025,” ujar Fesal di Jakarta, Sabtu (6/9/2025).
Adapun rincian formasi yang disetujui terdiri dari 78.480 guru untuk jenjang Ahli Pertama, 56.701 guru Ahli Muda, dan 56.115 guru Ahli Madya.
Fesal menjelaskan, usulan formasi ini berawal dari penyusunan peta kebutuhan guru Kemenag di seluruh Indonesia yang kemudian direkomendasikan oleh Ditjen Dikdasmen Kemendikbudristek sebelum diajukan ke Kemenpan RB.
Namun, lanjutnya, formasi yang disetujui masih bersifat umum sehingga perlu dilakukan pemetaan ulang sesuai kebutuhan di daerah.
“Formasi ini harus dirinci kembali, mulai dari tingkat Kanwil, Kemenag Kabupaten/Kota, hingga ke satuan lembaga pendidikan bahkan per mata pelajaran. Proses perincian ini sedang kita lakukan secara bertahap agar tepat sasaran,” jelasnya.
Ia juga menekankan, Kemenag akan memprioritaskan penyelesaian pemberkasan 11.339 guru madrasah yang sudah lulus Uji Kompetensi (UKOM) dan memiliki sertifikat kelulusan.
“Masa berlaku sertifikat ini hanya dua tahun, sehingga harus segera diproses agar tidak kedaluwarsa. Karena itu, kami mendorong percepatan agar para guru tersebut segera dapat menempati formasi yang tersedia,” tegasnya.
“Kemenag akan terus berupaya agar hak-hak mereka segera terpenuhi, baik dalam bentuk pengakuan profesional maupun administratif,” pungkas Fesal.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi