Home / Pendidikan

Sabtu, 19 Juli 2025 - 22:06 WIB

Guru CPNS Baida Rani Mengabdi di Pelosok Humbang Hasundutan

mm Redaksi

Baida Rani, guru MIN Humbang Hasundutan. Dok. Kemenag RI

Baida Rani, guru MIN Humbang Hasundutan. Dok. Kemenag RI

Humbang Hasundutan — Meski harus berjalan di jalanan berlumpur dan jauh dari keluarga, guru muda Baida Rani tetap bersemangat mengajar di daerah terpencil. Guru CPNS asal Aek Nabara, Labuhan Batu, kelahiran 1995 itu kini mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Humbang Hasundutan, Desa Parmonangan, Kecamatan Pakkat.

Baida Rani sebelumnya mengajar di SMA dan SMK swasta Tanjung Morawa. Setelah lulus seleksi CPNS 2024, ia ditempatkan di madrasah yang hanya bisa dijangkau dengan sepeda motor trail atau berjalan kaki puluhan menit.

Baca Juga :  Mendikdasmen Dorong Implementasi Smart Classroom bagi SMA dan SMK di Aceh

“Awalnya saya kaget, karena harus jauh dari suami dan keluarga dan fasilitas serba terbatas. Tapi ketika melihat semangat anak-anak untuk belajar, semua rasa lelah itu hilang,” kata Rani di Doloksanggul, Sabtu (19/7/2025).

Ruang kelas di madrasah itu masih sederhana dengan jumlah meja dan kursi terbatas. Sebagian siswa harus duduk berdesakan. Namun, antusiasme mereka tinggi. Banyak siswa berjalan kaki sejauh 3–5 kilometer setiap hari untuk sekolah.

Baca Juga :  SMA Negeri 3 Simeulue Sinabang Buka Penerimaan Siswa Baru Tahun Ajaran 2025/2026

Selain mengajar sebagai guru kelas, Rani juga membantu menyusun program belajar tambahan bagi siswa yang tertinggal, ikut kegiatan sosial, hingga membantu perbaikan bangunan sekolah.

Kepala Madrasah Ridawati Sinaga S.Pd mengapresiasi dedikasi guru-guru muda seperti Rani yang bersedia mengajar di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Baca Juga :  Disdik Aceh Apresiasi Langkah Bupati Aceh Barat, Ajak Kepala Daerah Lain Bersama Bangun Karakter Anak Negeri

“Mereka adalah pahlawan sejati. Datang dengan hati, bekerja dengan ikhlas, dan memberi harapan bagi generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Rani mengatakan tetap bertahan karena percaya pendidikan adalah kunci perubahan. “Jika kita mau bergerak dan mengajar dari hati, maka perubahan itu akan nyata, meski dimulai dari pelosok terpencil,” pungkasnya.***

Editor: RedaksiReporter: Redaksi

Share :

Baca Juga

News

Kadisdik Aceh Tegaskan Pentingnya LKS yang Jujur dan Berkualitas

Daerah

Mendikdasmen Dorong Implementasi Smart Classroom bagi SMA dan SMK di Aceh

Daerah

Disdik Aceh terbitkan edaran jam malam untuk pelajar

Aceh Besar

Anggota DPRK Aceh Besar dan Bupati Jalin Kolaborasi dalam Program Beasiswa Universitas Indonesia

Pendidikan

Kemenag Perluas Beasiswa PJJ untuk Cetak Guru Profesional

Daerah

Atasi Pertambangan Ilegal di Aceh, IMM Gelar FGD, Ini Solusi Ditawarkan Narasumber

Pemerintah Aceh

Pembuatan Akun SPMB Diperpanjang hingga Besok, Kadisdik Aceh Ingatkan Larangan Pungli
Beasiswa

Pendidikan

Mau Beasiswa? Anak Mitra Grab Bisa Daftar GrabScholar 2025 Sekarang!