Banda Aceh – Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengajak Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Aceh untuk bersinergi dengan pemerintah dalam membangun Bumi Serambi Mekah.
Ajakan itu disampaikan Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem saat melantik Pengda Kagama Aceh di Anjong Mon Mata, Kompleks Meuligoe Gubernur Aceh, Sabtu (6/9/2025).
“Aceh memiliki potensi yang sangat luar biasa. Dengan kepakaran para anggota Kagama di berbagai bidang, kami mengajak bapak dan ibu sekalian untuk mendukung dan melibatkan diri, pada berbagai program pembangunan pembangunan yang saat ini sedang dijalankan,” kata Mualem.
Ia menegaskan pentingnya menjaga kebersamaan dan kekompakan demi kemajuan daerah. “Ini saatnya kita membangun Aceh. Untuk itu, terus jaga kebersamaan, terus jaga kekompakan demi rakyat Aceh, demi Aceh yang lebih makmur di masa mendatang,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Mualem juga menyinggung kondisi geopolitik dan ekonomi global yang penuh ketidakpastian. “Besar atau kecil Indonesia, khususnya Aceh tentu akan merasakan imbasnya. Untuk itu, kita harus bersiap dengan sebaik-baiknya. Langkah-langkah antisipasi harus selalu kita persiapkan,” katanya.
Menurutnya, keberadaan Kagama dengan sumber daya manusia yang mumpuni bisa memberi sumbangsih besar bagi pembangunan. “Pada kesempatan ini, saya memberi simbol P pada Kagama Aceh, yaitu Pemaju, pencipta dan pengayom. Kita pahami bersama bahwa banyak hal yang menjelma nyata itu berawal dari mimpi, dari cet langet, tapi dengan kekompakan kita semua, Insya Allah, mimpi-mimpi itu akan bersama kita wujudkan,” ucap Mualem.
Sementara itu, Wakil Menteri Komdigi RI sekaligus Sekjen PP Kagama, Nezar Patria, menegaskan komitmen alumni UGM untuk mendukung pembangunan Aceh. “Pak Gubernur dalam sambutannya sangat jelas tadi, yaitu mengajak kita semua berkontribusi pada program pembangunan Aceh. Karena itu, ini menjadi sebuah media bagi Kagama untuk turut dalam pembangunan Aceh,” kata Nezar.
Ia menyoroti pentingnya sektor pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan UMKM. “Aceh sehat, terutama upaya pencegahan dan penanganan stunting, sektor pendidikan, dan Aceh berdaya secara ekonomi dengan penguatan sektor UMKM,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Aceh, M Nasir, yang dilantik sebagai Ketua Pengda Kagama Aceh, juga mengajak para pengurus untuk berkontribusi secara nyata. “Mari kita bergandengan tangan, berkontribusi taktis dengan Pemerintah Aceh, khususnya dalam mengupayakan agar Aceh keluar dari status daerah miskin,” katanya.
Menurut data BPS, angka kemiskinan di Aceh saat ini mencapai 12,33 persen atau sekitar 700 ribu jiwa. Nasir menegaskan, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara konsisten. “Yang harus kita lakukan adalah merumuskan langkah dan memastikan program pembangunan yang telah dan akan dirumuskan bertujuan untuk mengurangi angka tersebut setiap bulan, setiap tahunnya,” imbuhnya.
Dukungan juga datang dari Universitas Gadjah Mada. Melalui Kepala Biro Manajemen Strategis UGM, Wirastuti Widyatmanti, Rektor UGM mengapresiasi perhatian Pemerintah Aceh terhadap mahasiswa UGM yang sedang melaksanakan KKN di Tanah Rencong.
Wirastuti menyebut, saat ini terdapat 2.480 alumni UGM di Aceh dan mendorong Kagama Aceh ikut terlibat dalam program hilirisasi yang tengah dikembangkan kampus. “Guyub, Rukun, Migunani, kami berharap slogan UGM ini benar-benar bisa kita aplikasikan. Kami juga berharap slogan ini hadir dalam versi Aceh,” pungkasnya.***
Editor: DahlanReporter: Syaiful AB












