Home / Pemerintah / Pidie Jaya

Rabu, 16 April 2025 - 12:30 WIB

Gedung Perpustakaan Pidie Jaya Diresmikan, Perpusnas Harapkan Terbentuknya Masyarakat Literat

mm Abdul

Gedung Perpustakaan Pidie Jaya Diresmikan. Foto: Dok. Jamal Pangwa

Gedung Perpustakaan Pidie Jaya Diresmikan. Foto: Dok. Jamal Pangwa

Pidie Jaya – Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya bersama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia meresmikan Gedung Layanan Perpustakaan Daerah sebagai wujud nyata komitmen membangun masyarakat literat dan menjadikan literasi sebagai pondasi peradaban.

Peresmian dilakukan oleh Bupati Pidie Jaya, H. Sibral Malasyi, M.A., dan Kepala Perpusnas RI, Prof. H. Endang Aminuddin Azis, Ph.D., yang diwakili oleh Dr. Taufiq A. Gani, S.Kom, M.Eng.Sc., Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi.

Dalam sambutannya, Dr. Taufiq menegaskan bahwa perpustakaan hari ini tidak lagi sekadar gudang buku atau ruang administrasi, melainkan pusat aktivitas sosial dan intelektual masyarakat.

Baca Juga :  Wakil Gubernur Silaturahmi ke Kediaman Almarhum Abu Tumin Blang Bladeh, Disambut Langsung Putra dan Pimpinan Dayah

“Gedung ini harus menjadi tempat warga belajar, berinovasi, dan tumbuh bersama pengetahuan. Harapan kita adalah terwujudnya masyarakat literat—masyarakat yang kritis, kreatif, dan sadar informasi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa membangun masyarakat literat bukan tujuan akhir semata, tetapi merupakan jalan panjang menuju cita-cita yang lebih besar: mewujudkan martabat bangsa melalui literasi yang merata dan bermakna.

 “Inilah esensi dari visi Perpusnas: Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa.”

Gedung perpustakaan ini dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik senilai Rp11 miliar yang mencakup pembangunan gedung, pengadaan perabot, perlengkapan TIK, dan koleksi pustaka.

Baca Juga :  Fadhlullah Silaturahmi dengan Direksi PT. PIM, Tegaskan Dukungan Pemerintah Aceh untuk Pengembangan Perusahaan

Selain itu, DAK Nonfisik tahun 2025 sebesar Rp500 juta juga disalurkan untuk penguatan budaya baca, pembinaan naskah kuno, dan operasional perpustakaan.

Meski demikian, indikator literasi Pidie Jaya masih menunjukkan tantangan. Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) mengalami penurunan dari 64,08 pada 2023 menjadi 58,50 pada 2024, sementara Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) berada di angka 72,07—masih dalam kategori “sedang”.

Dari lima perpustakaan sekolah yang telah terakreditasi, hanya satu yang meraih akreditasi B.

“Ini bukan soal kurang bantuan, tapi soal sejauh mana literasi masuk dalam budaya keseharian. Maka tugas kita sekarang adalah memastikan setiap fasilitas, buku, dan teknologi yang ada benar-benar menyentuh hidup warga,” kata Taufiq.

Baca Juga :  Gubernur dan Istri Bersilaturahmi di Kampung Halaman, Disambut Antusias Warga

Sebagai solusi, Perpusnas mendorong peningkatan kompetensi pustakawan, perluasan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), serta pemanfaatan aplikasi digital seperti iPusnas dan Indonesia OneSearch.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa perpustakaan menjadi lebih adaptif, relevan, dan transformatif di era digital.

“Ketika perpustakaan hidup dalam masyarakat—bukan sekadar berdiri secara fisik—maka saat itulah kita benar-benar menghadirkan perpustakaan demi martabat bangsa,” pungkasnya.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Daerah

Aceh Besar Jalin Kolaborasi dengan UI dan Apkasi dalam Program Beasiswa

Aceh Barat

Tarmizi: Jika Tidak Beroperasi, Perusahaan di Aceh Barat Akan Dicabut Izinnya dan Diganti Investor Baru

Aceh Barat

Usai Libur Lebaran, Bupati Aceh Barat Sidak ke Dinas dan Kecamatan: Kehadiran ASN Hampir 100 Persen

Aceh Besar

Plt Sekda Aceh Besar Bahrul Jamil Kunjungi SMAN 1 Seulimeum 

Pemerintah

Finalis Duta Wisata Aceh Besar 2025 Ikuti Pelatihan Konten Kreator dalam Kegiatan Pra Karantina

Daerah

Bupati Aceh Besar Hadiri Peletakan Batu Pertama Masjid Nuur Ar Radhiyyah di RSU Putri Bidadari

Daerah

Kelangkaan BBM di Simeulue Mulai Teratasi, SPBU Kembali Normal Tanpa Antrean

Daerah

Ketua DPRK Simeulue Soroti Kondisi Pelabuhan Pulau Siumat: Tahun Lalu Gagal, Tahun Ini Harus Jadi