ACEH NOW – Perselingkuhan adalah salah satu masalah hubungan yang sering terjadi, apalagi di era sekarang. Sama seperti masalah serius lainnya, perselingkuhan bisa membawa dampak besar, bukan hanya pada hubungan itu sendiri, tetapi juga pada kesehatan mental dan fisik seseorang.
Penelitian menunjukkan bahwa efek perselingkuhan bisa memicu masalah jangka panjang seperti post-traumatic stress disorder (PTSD) hingga depresi. Yuk, simak penjelasan lengkap tentang berbagai dampak perselingkuhan pada kesehatan berikut ini!
1. Depresi
Perselingkuhan seringkali meninggalkan luka yang dalam. Tak jarang, korban perselingkuhan mengalami depresi. Perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan energi, hingga merasa kosong bisa terjadi.
Orang yang depresi cenderung menarik diri, menghindari aktivitas sosial, bahkan pada beberapa kasus bisa terjerumus ke perilaku merugikan seperti minum alkohol berlebihan atau menggunakan narkoba.
2. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Meski banyak orang mengaitkan PTSD dengan kejadian ekstrem seperti perang atau bencana, ternyata perselingkuhan juga bisa memicu trauma emosional yang serupa.
Gejala PTSD akibat perselingkuhan meliputi:
- Panik ketika mengingat kejadian perselingkuhan.
- Mudah marah, terganggu, atau sangat sensitif.
- Sulit tidur dan sering terbangun di malam hari.
- Merasa waspada berlebihan bahkan pada hal kecil.
3. Kecemasan
Dikhianati oleh pasangan juga bisa memicu gangguan kecemasan yang sifatnya jangka panjang. Bukan hanya sekadar stres biasa, kecemasan ini bisa membuat penderitanya merasa gugup, gemetar, sulit berkonsentrasi, hingga mengalami serangan panik yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
4. Keluhan Fisik
Jangan salah, luka emosional juga bisa berdampak pada kondisi fisik. Korban perselingkuhan sering mengalami:
- Tekanan darah melonjak akibat lonjakan adrenalin.
- Gangguan pencernaan karena stres mengganggu kerja organ pencernaan.
- Sakit kepala, mual, bahkan nyeri dada.
Semua itu adalah respon tubuh terhadap stres yang berlebihan.
5. Insomnia
Perselingkuhan juga bisa merusak kualitas tidur. Stres membuat tubuh memproduksi hormon kortisol dalam jumlah tinggi, sehingga korban sulit tertidur dan berisiko mengalami insomnia kronis. Padahal, kurang tidur justru memperburuk kesehatan mental dan fisik.
6. Libido Menurun
Ketika hubungan penuh cinta, tubuh biasanya memproduksi hormon oksitosin dan endorfin, yang meningkatkan gairah seksual. Namun, saat perselingkuhan terjadi, produksi hormon ini menurun drastis sehingga korban sering mengalami penurunan libido, bahkan pada pria bisa memicu disfungsi ereksi.
7. Penyakit Jantung
Dampak paling serius dari stres akibat perselingkuhan adalah meningkatnya risiko penyakit jantung. Penelitian menunjukkan, pria yang berselingkuh memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung. Sementara pada wanita, stres berat bisa menyebabkan sindrom patah hati atau kardiomiopati stres.
Jadi, jika kamu atau orang terdekat mengalami masalah ini, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti konselor, psikolog, atau dokter. Menjaga kesehatan mental dan fisik itu penting — karena kamu berhak untuk bahagia dan sehat.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi