Meulaboh – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat kembali menggelar Anugerah Inovasi Daerah (AID) 2025 sebagai ajang apresiasi sekaligus kompetisi bagi perangkat daerah dan pemerintah gampong dalam melahirkan ide serta karya terbaik. Program tahunan yang digagas Bappeda Aceh Barat sejak 2022 ini telah menjadi barometer budaya inovasi di daerah.
Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM, Kamis (4/9/2025), menegaskan bahwa AID bukan sekadar lomba formalitas.
“Inovasi yang sederhana sekalipun bisa menjadi luar biasa jika memberi dampak positif. Ajang ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa Aceh Barat mampu bersaing dan berinovasi,” ujar Tarmizi.
Sejak pertama kali digelar, Pemkab Aceh Barat telah menganugerahkan penghargaan kepada 12 inovasi terbaik dan 21 inisiator dari berbagai sektor. UMKM lokal juga ikut dilibatkan, memperkuat promosi produk daerah sekaligus memperlihatkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
Peluncuran resmi AID 2025 akan dilakukan pekan depan oleh Bupati Tarmizi. Capaian inovasi tersebut berbanding lurus dengan peningkatan Indeks Inovasi Daerah (IID). Skor IID Aceh Barat meningkat dari 47,21 pada 2022 menjadi 52,95 di 2023, lalu naik ke 59,19 pada 2024. Saat ini, Aceh Barat berada di posisi kedua daerah paling inovatif di Aceh, hanya terpaut dari Kabupaten Aceh Jaya.
Bahkan, laporan sementara IID 2025 ke BSKDN Kemendagri menunjukkan skor 62,36, membuka peluang bagi Aceh Barat untuk menyandang predikat “Sangat Inovatif.” “Lebih dari sekadar skor, yang penting adalah bagaimana inovasi benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” tegas Tarmizi.
Sementara itu, Kepala Bappeda Aceh Barat, Wistha Nowar, menjelaskan rangkaian AID 2025 dimulai dengan pendaftaran peserta pada 1–19 September, diikuti penginputan data dukung 22 September–18 Oktober, penilaian data dukung 20–24 Oktober, penilaian implementasi 3–7 November, dan malam puncak penganugerahan awal Desember 2025.
“Peserta AID terdiri dari ASN dengan proyek perubahan, ASN non-proyek dengan ide inovasi, hingga pemerintah gampong dengan teknologi tepat guna maupun usaha BUMG. Semua karya akan dinilai independen oleh LAN RI, Pemerintah Aceh, akademisi, media, dan organisasi kepemudaan,” ujar Wistha.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyiapkan total hadiah Rp92 juta berupa piagam, plakat, dan uang pembinaan.
“Pemerintah Aceh Barat optimis, semangat inovasi melalui AID 2025 dapat melahirkan best practice yang bisa direplikasi di berbagai wilayah. Lebih dari itu, ajang ini diharapkan memperkuat posisi Aceh Barat sebagai daerah progresif, adaptif, dan siap menghadapi tantangan pembangunan,” pungkas Wistha.***
Editor: DahlanReporter: Syaiful AB

 











