Pidie – Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., menghadiri musyawarah penyelesaian permasalahan ganti kerugian terhadap 22 bidang tanah prioritas pembangunan Jalan Tol Ruas Sigli–Banda Aceh. Kegiatan berlangsung di Kedai Kopi Doppio, SPBU Gintong, Kecamatan Grong-Grong, Kabupaten Pidie, Rabu pagi (29/10/2025).
Musyawarah ini digelar untuk mencari solusi terbaik terkait ganti kerugian lahan masyarakat yang terdampak proyek strategis nasional. Pendekatan yang diterapkan menekankan keadilan, transparansi, dan manfaat nyata bagi masyarakat, agar proses pembangunan tol dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan sengketa.
Acara dihadiri Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, S.E., perwakilan Forkopimda Aceh, serta instansi terkait lainnya, menegaskan komitmen semua pihak dalam menyelesaikan masalah tanah melalui musyawarah mufakat.
Pangdam IM menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh pihak dalam mediasi ini, serta berharap kesepakatan terbaik bisa dicapai.
“Saya berharap mediasi ini menghasilkan kesepakatan terbaik bagi semua pihak, sehingga kita bisa bersama-sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Pidie, dan Aceh secara umum,” ujar Pangdam IM.
Lebih lanjut, Pangdam IM menegaskan komitmen Kodam Iskandar Muda untuk mendukung pembangunan di Aceh melalui pendekatan persuasif dan kekeluargaan.
“Kodam IM akan terus melaksanakan setiap kegiatan dengan semangat kebersamaan, sehingga mendukung terwujudnya pembangunan Aceh yang lebih baik ke depan,” tambah Pangdam.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, TNI-Polri, dan masyarakat dalam mendukung percepatan proyek strategis nasional, khususnya Jalan Tol Sigli–Banda Aceh, yang diharapkan mendorong konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di Aceh.
Hadir dalam kegiatan antara lain Danrem 011/Lilawangsa, Aster Kasdam IM, Dandim 0102/Pidie, Forkopimda Pidie, perwakilan PT. Hutama Karya, Kementerian ATR/BPN Aceh, Kajari Pidie, Camat Padang Tiji, Kepala Dusun, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat sekitar wilayah pembangunan tol.***
Editor: RedaksiReporter: Redaksi












