Home / Pendidikan

Senin, 22 September 2025 - 22:06 WIB

Lima Ilmuwan PTKIN Masuk Top 2% Scientist Worldwide 2025

mm Redaksi

Top 2% Stanford–Elsevier. dok. Kemenag RI

Top 2% Stanford–Elsevier. dok. Kemenag RI

Jombang – Lima ilmuwan dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) berhasil masuk daftar Top 2% Scientist Worldwide versi Stanford–Elsevier 2025. Total, ada 209 peneliti Indonesia dari berbagai institusi yang tercatat dalam rilis ini.

“Masuknya lima nama dari PTKIN pada daftar Top 2% Stanford–Elsevier tidak hanya membanggakan, tetapi juga menegaskan bahwa transformasi mutu, budaya publikasi bereputasi, dan kolaborasi internasional di kampus-kampus keagamaan negeri berjalan pada jalur yang tepat,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amin Suyitno. Senin, 22 September 2025.

Siapa Saja Ilmuwan PTKIN Tersebut?

Lima ilmuwan yang tercatat antara lain:

  • Prof. Maila Dinia Husni Rahiem – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Education; AI & Image Processing)
  • Prof. Muhammad Siddiq Armia – UIN Ar-Raniry Banda Aceh (Law; Education)
  • Prof. Saiful Mujani – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (History; International Relations)
  • Prof. Mursyid Djawas – UIN Ar-Raniry Banda Aceh (History; Historical Studies)
  • Dr. Habibis Saleh – UIN Sultan Syarif Kasim Riau (Mechanical Engineering & Energy)
Baca Juga :  Siswa MAN 2 Kota Malang Raih Medali Perak di Olimpiade Ekonomi Internasional 2025

Daftar ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding 2023 dan 2024, di mana hanya Prof. Maila yang tercatat. Tahun ini, PTKIN menorehkan lima nama sekaligus, menandai lonjakan capaian riset.

Top 2% Stanford–Elsevier: Kredibilitas Global

Peringkat Top 2% Scientist Worldwide disusun tim Prof. John P. A. Ioannidis (Stanford) berbasis data Scopus. Penilaian mencakup sitasi, indeks H, pengaruh co-authorship, dan performa di sub-bidang. Metodologi ini transparan, lintas-disiplin, dan berbasis data internasional, bukan nominasi subjektif.

Baca Juga :  Program Saweu Sikula Polri Tingkatkan Kesadaran Siswa Terhadap Narkoba dan Kenakalan Remaja di Pidie

Fondasi dan Strategi Riset PTKIN

Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Arskal Salim, menekankan tata kelola riset yang matang: research road-mapping, penguatan etika riset, unit pendampingan publikasi, hingga kerja sama internasional. “Hasilnya terukur di indeks global,” ujarnya.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron, menambahkan bahwa lima nama di 2025 menunjukkan PTKIN siap berlari lebih jauh. Skema research clinic, mentoring publikasi bereputasi, dan hibah kolaboratif lintas kampus serta negara diperluas untuk meningkatkan dampak riset pada kebijakan, kurikulum, dan pengabdian masyarakat.

Baca Juga :  Disdik Aceh Apresiasi Langkah Bupati Aceh Barat, Ajak Kepala Daerah Lain Bersama Bangun Karakter Anak Negeri

Tiga Makna Strategis

  1. Legitimasi ilmiah internasional – riset PTKIN diakui secara global.
  2. Efek pengganda kultur akademik – mendorong publikasi bereputasi dan kolaborasi lintas disiplin.
  3. Dampak kebijakan & layanan publik – riset mendukung inovasi dan kebijakan berbasis bukti.

Kemenag mendorong seluruh PTKIN menjadikan capaian ini sebagai momentum akselerasi, dengan fokus pada kolaborasi riset global, open science, literasi data & AI, serta peningkatan grant-writing dan research visibility.***

Editor: RedaksiReporter: Redaksi

Share :

Baca Juga

Pendidikan

Lestari Moerdijat: Digitalisasi Strategis untuk Perluas Akses Pendidikan Tinggi dan Cetak SDM Unggul

Pendidikan

Mau Kuliah Gratis di Malaysia? Cek Beasiswa dari Kampus-Kampus Ini!

Pendidikan

Kemenag Perluas Beasiswa PJJ untuk Cetak Guru Profesional

Pendidikan

MAN 1 Medan Raih Medali Perak di WICE 2025

Pendidikan

Cara Daftar Djarum Beasiswa Plus 2025, Syarat & Tips Lolosnya!

Pendidikan

Kemenag Hadirkan Pelatihan Gratis di MOOC Pintar Spesial HUT ke-80 RI

Pendidikan

Menag Ajak UIN Alauddin Jadi Epicentrum Peradaban Islam Modern

Pendidikan

UIN Surakarta Hadirkan Kelas Penyelesaian Sengketa Pemilu Pertama di Indonesia