Home / Ekbis

Selasa, 5 Agustus 2025 - 16:10 WIB

Potensi Wakaf Rp2.000 Triliun, BWI Gelar Seminar Nasional di Jakarta

mm Redaksi

Seminar Ekonomi Nasional yang berlangsung di Jakarta, Selasa (5/8/2025). dok. Kmenag RI

Seminar Ekonomi Nasional yang berlangsung di Jakarta, Selasa (5/8/2025). dok. Kmenag RI

Jakarta — Sekretaris Jenderal Kementerian Agama sekaligus Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin, mengundang sejumlah ahli keuangan untuk membahas potensi wakaf nasional yang dinilai sangat besar, bahkan terbesar di dunia.

Pertemuan itu berlangsung dalam Seminar Ekonomi Nasional di Jakarta, Selasa (5/8/2025), yang dihadiri para ahli keuangan syariah, keuangan sosial, perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan, Nadzir Wakaf, serta perbankan syariah.

“Dalam rangkaian Rakenas Badan Wakaf Indonesia (BWI) kita mengadakan seminar nasional. Seminar ini berjalan sampai siang, dan nanti siang dilanjutkan pembukaan Rakernas BWI, dihadiri Menteri Agama, Ketua MPR, Menteri ATR-BPN, dan perwakilan pengurus BWI se-Indonesia,” kata Kamaruddin Amin.

Baca Juga :  Bupati Aceh Besar Tinjau Pasar Induk Lambaro, Tegaskan Penataan dan Kebersihan Jadi Prioritas

Seminar tersebut mengangkat tema “Penyediaan Solusi Pembiayaan Wakaf Produktif untuk Memperkuat Ketahanan Ekonomi Nasional”. Menurut Kamaruddin Amin, potensi wakaf Indonesia sangat besar, namun baru sebagian kecil yang dikelola produktif.

“Terkait wakaf produktif, masih ada sekitar 9% dari wakaf secara nasional yang berpotensi atau memiliki nilai ekonomis yang bisa diproduktifkan. Ada sekitar 45.000 titik di Indonesia. Bahkan wakaf tunai juga yang perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Baca Juga :  Jusuf Kalla: Gejolak Perang Global Ancam Ekonomi Indonesia

Ia menyebut sejumlah pilot project sudah berjalan di berbagai bidang, mulai dari pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, hingga pom bensin dan perikanan.

Lebih lanjut, Kamaruddin Amin mengungkapkan nilai aset wakaf di Indonesia diperkirakan mencapai Rp2.000 triliun. “Ini aset yang bersifat abadi dan tidak bisa diganggu gugat. Kalau ini dikelola secara produktif, akan menjadi instrumen strategis bagi penguatan ekonomi umat yang luar biasa,” jelasnya.

Baca Juga :  Arus Balik Idul Adha, Tiket KA Terjual 197 Ribu

Dari sekitar 450 ribu tanah wakaf yang ada di Indonesia, menurut Kamaruddin Amin, baru 9 hingga 10 persen yang dikelola secara produktif. Ia menegaskan Kementerian Agama bersama BWI akan terus mendorong optimalisasi pengelolaan wakaf agar semakin berdampak pada kesejahteraan masyarakat.***

Editor: RedaksiReporter: Redaksi

Share :

Baca Juga

Ekbis

Klaim Asuransi Umum Naik 4,8 Persen, Capai Rp10,9 Triliun di Awal 2025

Ekbis

Mulai 1 Agustus 2025, FUM BRI Prioritas Naik

Ekbis

BNI Xpora Bawa 3 UKM F&B Indonesia Tembus Pasar Korea di SFH 2025

Ekbis

Tokoh Ekonomi Syariah H. Aminullah Usman Dukung Wacana Bupati Aceh Selatan Bentuk LKMS: “Senjata Strategis Lawan Rentenir”

Ekbis

Penajam Paser Utara Tawarkan Investasi Strategis Dekat Ibu Kota Nusantara

Ekbis

Perkuat Transaksi Ritel UMKM, BSI Aceh Optimalkan Ekosistem Pasar

Ekbis

PINTU Tambah 60 Token Baru di Futures, Targetkan 150 Token Juni Ini

Ekbis

Suheli Pijat, Terapis Refleksi Jakarta dengan 45 Ribu Pengikut di Media Sosial